Sahroni Menduga Ada Persekongkolan terkait Suap Vonis Bebas Ronald Tannur di PN Surabaya

Kamis, 07 November 2024 – 19:08 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni. Foto/arsip: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut tuntas kasus suap terkait vonis bebas Gregorius Ronald Tannur dalam kasus pembunuhan Dinin Sera Afrianti yang ditangani PN Surabaya.

Sebelumnya, Kejagung sedang mendalami peran pejabat PN Surabaya berinisial R dalam kasus suap pemberian vonis bebas terhadap Ronald Tannur.

BACA JUGA: Ibunda Ronald Tannur Jadi Tersangka Suap, Begini Perannya

Gregorius Ronald Tannur. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar, Rabu (6/11), menyebut pendalaman penyidik lantaran sosok R disebut sempat bertemu dengan tersangka Lisa Rahmat selaku pengacara Ronald Tannur sekaligus pemberi suap.

BACA JUGA: Efek Kasus Guru Honorer Supriyani: Camat-Jaksa Hilang Jabatan, Polisi Diperiksa Propam

Nah, Sahroni meminta Kejagung mendalami peran oknum pejabat PN Surabaya berinisial R tersebut.

"Saya minta Kejagung segera mengusut keterlibatan oknum pejabat PN Surabaya tersebut. Kemarin, kan, hakimnya sudah dibereskan, sekarang on the way pejabatnya," ujar Sahroni dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/11/2024).

BACA JUGA: Propam Periksa Guru Supriyani soal Permintaan Rp 50 Juta dari Polisi

Legislator Fraksi Partai NasDem itu berharap kasus mafia peradilan itu dibongkar seterang-terangnya biar diketahui siapa yang korup dan tidak.

"Biar dibuka sekalian semuanya, biar kita tahu mana yang korup mana yang bersih. Jangan gara-gara segelintir oknum ini, jadi jelek nama PN Surabaya. Kasihan para hakim dan staf yang telah bekerja profesional di sana," tutur Sahroni.

Dia pun melihat bahwa terduga R tidak bekerja sendirian. Bisa jadi, katanya, oknum pejabat PN Surabaya itu bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya di lembaga peradilan tingkat pertama tersebut.

Faktanya, kata Sahroni, sudah jelas bahwa memang ada permainan dalam kasus vonis bebas Ronald Tannur. Oleh karena, dia ingin Kejagung tidak fokus hanya pada satu oknum pejabat PN Surabaya saja.

"Saya malah menduga ada beberapa yang terlibat. Pengondisian seperti ini tidak mungkin hanya melibatkan seorang saja. Diduga kuat ada persekongkolan jahat di sini," ucap Sahroni.

Pria asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu mempercayakan proses penyelidikan kasus ini sepenuhnya kepada Kejagung.

"Saya optimis, kok, Kejagung bisa ungkap semuanya. Dari atas hingga bawah, semua yang terlibat wajib disikat semua," kata Sahroni.(fat/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler