jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menuji inovasi Polda Jatim yang telah menggunakan teknologi integrated node capture attitude record (INCAR) dalam memantau pelanggaran lalu lintas.
Dengan mobil INCAR, polisi dapat memantau pelanggaran lalu lintas secara mobile karena kamera pengawas tertanam di dalam kendaraan patroli polantas.
BACA JUGA: Dalam Sepekan Ada 4 Kasus Kebakaran di Jakarta, Sahroni Sentil Pemprov DKI
Teknologi INCAR juga telah dilengkapi sistem artificial intelligence (AI) dengan berbagai fitur canggih, seperti facial recognition, number plate recognition, hingga speed gun.
"Saya ketika melihat mobil INCAR ini rasanya seperti melihat mobil patroli polisi di luar negeri. Salah satunya, di Amerika Serikat (AS), di mana pengawasan lalu lintas itu salah satunya dilaksanakan secara mobile," kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Senin (11/10).
BACA JUGA: Ada Info Begini dari KPK soal Tersangka Suap Azis Syamsuddin
Menurut politikus Nasdem itu, mobil INCAR Polda Jatim diyakini mampu menekan berbagai pelanggaran lalu lintas, seperti, menerobos lampu merah, speeding, hingga tidak memakai kelengkapan mengemudi.
"Jadi, ini merupakan inovasi yang baik sekali, yang menyejajarkan teknologi keamanan polisi kita (Indonesia, red) dengan di negara maju. Tentunya ini sangat membanggakan," ucap Sahroni.
BACA JUGA: Aziz Yanuar: Tidak Pantas Habib Rizieq dkk Satu Hari Pun di Penjara
Politikus asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu menyebut teknologi INCAR memang dibutuhkan sebagai pengembangan kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) yang telah digunakan Polri di sejumlah daerah.
Inovasi itu juga dinilai sejalan dengan konsep Presisi Polri karena penegakan hukum tidak lagi membutuhkan kehadiran petugas secara langsung di lapangan.
Dia juga mendorong agar teknologi INCAR yang dikembangkan Polda Jatim itu juga digunakan oleh polda-polda lain di tanah air.
"Sehingga, mengurangi adanya kegiatan pungli atau tindakan penyelewengan lainnya di lapangan. Semua sudah terintegrasi dan dipantau oleh sistem. Jadi, saya menilai ini terobosan yang sangat baik," ujar Ahmad Sahroni. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam