Sahroni Minta Kiai AM yang Melecehkan Remaja Korban Pencabulan di Gresik Dihukum Berat

Rabu, 14 Agustus 2024 – 16:36 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta aparat penegak hukum memberikan hukuman yang berat kepada Kiai AM, tersangka pelecehan seksual terhadap CS, remaja putri korban pencabulan.

Kiai AM selaku pengasuh sebuah pondok pesantren di wilayah Dukun, Gresik, sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik Polres Gresik pada Selasa (13/8).

BACA JUGA: Sahroni Minta Polisi Usut Tuntas Asal-Usul Senpi & Amunisi Ilegal di Bekasi

Kasus ini bikin miris lantaran CS sebelumnya dititipkan oleh dinas sosial ke ponpes yang dipimpin Kiai AM untuk mendapat trauma healing setelah remaja putri itu menjadi korban pencabulan oleh tetangganya pada 2021.

Sahroni pun mengecam kelakuan Kiai AM yang dinilai tidak mencerminkan seorang tokoh agama maupun pendidik.

BACA JUGA: Ini Rumor soal Tukang Kayu yang Bikin Golkar Tumbang, Sakti!

"Miris melihat kasusnya, seseorang yang seharusnya menjadi panutan, malah melakukan hal bejat dan rusak ini, apalagi ini terjadi kepada anak di bawah umur. Sifat pelaku benar-benar berbeda 180 derajat dari gelarnya, memalukan," kata Sahroni di Jakarta, Rabu (14/8).

Oleh karena itu, politikus NasDem itu meminta polisi membuka saja identitas Kiai AM sebagai pelajaran.

BACA JUGA: Kontroversi alat Kontrasepsi di PP 28 Tahun 2024, Pemprov Jateng Tunggu Permenkes

"Polisi juga pastikan pelaku mendapat hukuman yang berat. Jangan biarkan citra dan rasa aman pesantren jadi rusak karena perbuatan oknum-oknum cabul seperti ini,” tutur Sahroni.

Di sisi lain, Sahroni mengapresiasi pihak kepolisian, dalam hal ini Polres Gresik yang tegas dalam menindak pelaku, sekaligus bentuk keberpihakan terhadap korban.

"Apresiasi juga kepada kepolisian melalui unit PPA, karena telah berani menetapkan tersangka yang merupakan seorang tokoh masyarakat. Artinya, unit PPA yang dibentuk oleh Pak Kapolri ini telah berfungsi maksimal dalam melindungi korban," ujarnya.

Sahroni memahami kejadian ini pasti menimbulkan trauma berat bagi korban lantaran CS sebelumnya juga mendapat kekerasan seksual dari tetangganya.

"Bagi korban, hal seperti ini tentunya sangat berat, bahkan butuh keberanian besar bagi korban untuk bisa melapor ke polisi. Makanya, negara harus hadir untuk melindungi dan memberi keadilan kepada mereka,” tutur Sahroni.

Politikus asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu juga berharap korban mendapat perhatian dan perlindungan dari kepolisian, baik kerahasiaan identitas maupun pemulihan kesehatan mentalnya.

"Pastikan korban mendapat fasilitas pemulihan yang baik. Jaga kerahasiaan identitasnya dan bantu korban bangkit dari lukanya," ujar Sahroni.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler