Sahuuur, Sahuur...Ah, Jadi Ingat Masa Lalu

Kamis, 16 Juni 2016 – 00:35 WIB
SAHUR : Belasan bocah dan remaja ini berkeliling membangunkan warga untuk santap sahur selama Ramadan. Foto: ASRULLAH/ RADAR NUNUKAN/JPNN.com

jpnn.com - SEBAGIAN dari Anda mungkin kangen masa kanak-kanak dulu. Bangun dini hari, bareng kawan-kawan keliling kampung, membangunkan warga untuk sahur. 

Nah, tradisi itu rupanya masih terjaga di Kelurahan Nunukan Utara, Kalimantan Utara. Lihatt tuh anak-anak dan remaja tetap semngat, saat berada di Jalan Martadinata 

BACA JUGA: Nasib Pengangkut Sampah, Boro-boro Berharap THR...

ARUL KHAN

SEKIRA pukul 2.30 Wita, Wawan dan Deni telah berada di lokasi tempat berkumpul yang telah disepakati bersama teman-temannya. Satu persatu rekan Deni dan Wawan mulai berdatangan di lapangan volley yang berada tak jauh dari Kantor Lurah Nunukan Utara.

BACA JUGA: Mengenal Puasa Para Leluhur Ternate

Tak butuh waktu lama, sekira 10 menit sekelompok anak-anak telah berkumpul, masing- masing dilengkapi dengan peralatannya. Mulai dari gendang kecil, galon dan kaleng bekas lengkap dengan alat pemukul ditangannya masing-masing.

Jika semua persiapan dinilai lengkap, belasan anak-anak yang dipimpin Wawan mulai bergerak turun ke jalan. Dengan suara begitu kencang diikuti teman-temannya dan pukulan gendang dan galong yang dibawa sembari berteriak, membangunkan para penghuni rumah untuk bangun sahur.

BACA JUGA: Ibu Saeni: Saya Masih Waswas, Mau Pulang Kampung Saja..

Cara tradisional yang dilakukan anak-anak itu masih bertahan di tengah modernisasi. Seperti smartphone yang mampu membangunkan orang yang tertidur dengan kecanggihannya.

Namun, cara tradisional yang dilakukan anak-anak tersebut mendapat dukungan dari warga yang dibangunkan dengan suara galon ataupun kaleng bekas.

Apa yang dilakukan anak-anak tersebut sangat membantu warga untuk bangun. “Sangat membantu dengan peralatan yang digunakan ketika melintas, tetangga yang lain pasti bangun,” ujar Ani salah seorang warga Jalan Hasanuddin kepada pewarta harian ini.

Aktivitas tersebut, awalnya dilakukan Wawan dan Deni ketika hari pertama Ramadan hanya bekeliling sembari berteriak. Aksinya tersebut kemudian berlanjut hingga hari ini. Namun, dengan jumlah personel jauh lebih banyak. Tanpa ada ajakan, rekan-rekannya mendengarkan Wawan dan Deni bercerita apa yang dilakukan sebelum waktu sahur.

Hal itu membuat teman-temannya mulai mengikuti aktivitas yang dilakukan sebelum sahur. Agar bangun lebih awal dari warga sekitar, ketika malam hari belasan anak tersebut memilih tidur lebih cepat usai melaksanakan salat Tarawih. 

Hal tersebut dilakukan agar aktivitasnya membangunkan warga untuk menyiapkan menu sahur tidak terlambat. 

“Kalau lambat tidur, lambat juga bangun. Jadi, sudah salat Tarawih langsung pulang ke rumah masing-masing tidur. Tidak boleh pergi main karena bisa-bisa terlambat bangun,” ujar Wawan kepada Radar Nunukan, Selasa (14/6).

Aktivitas yang dilakukan Wawan bersama teman-temannya mendapatkan dukungan dari orangtua masing-masing. Hal tersebut menjadi penambah semangat untuk membangunkan warga sekitar.

Menurut Wawan aktivitas yang dilakukan bersama teman-temannya tidak mengganggu aktivitasnya sehari-hari seperti jadwal sekolah. Pukulan gendang dan galon yang dibawa serta teriakan “Sahur… Sahur…” pasti membuat warga terbangun.

Di mulai dari Jalan RE Martadinata sembari berteriak dan memainkan alat yang dibawa menuju Jalan Hasanuddin kemudian dilanjutkan menuju Jalan Liem Hie Djung, berputar kembali menuju Jalan Keramat dan berakhir di tempat awal mereka bertemu. Canda tawa sesekali terdengar dari sekelompok anak-anak ini. 

Semua dilakukan dengan sederhana, mulai dari peralatan yang digunakan. Kemudian dilanjutkan dengan menelusuri jalan-jalan. Itu semua dilakukan Wawan bersama kawannya dengan ikhlas tanpa adanya paksaan.

“Kalau sudah keliling, duduk-duduk dulu kemudian pulang ke rumah masing-masing untuk sahur. Nanti kembali bertemu di masjid untuk salat Subuh,” timpal Deni. (***/eza/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Seorang Mualaf, Berawal dari Surat Al Ikhlas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler