jpnn.com, JAKARTA - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Inas N Zubir mempertanyakan klaim sejumlah anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno yang mengaku akun media sosialnya diretas. Mereka yang mengaku jadi korban antara lain, Ferdinand Hutahean, Arief Poyuono dan yang terbaru Said Didu.
Menurut Inas, mereka tidak boleh buru-buru menebar tudingan. Apalagi ke arah pihak lawan.
BACA JUGA: Berpengalaman, Polri Bisa Ungkap Pelaku Peretasan Akun Medsos Pendukung Prabowo
"Mereka mengaku akun sosial medianya diretas. Apa benar demikian? Jangan-jangan mereka sendiri yang sengaja memposting chating, meme atau gambar yang bernada fitnah, hujat maupun ujaran kebencian untuk kemudian mengaku seolah-olah diretas pihak lain," ujar Inas di Jakarta, Selasa (16/4).
BACA JUGA: Akun Twitter Diretas Fitnah UAS, Said Didu Enggan Lapor Polisi, Rugi Sendiri
BACA JUGA: Akun Twitter Diretas Fitnah UAS, Said Didu Enggan Lapor Polisi, Rugi Sendiri
Ketua DPP Partai Hanura ini juga menilai, jika akun-akun media sosial nama yang dimaksud benar diretas, berarti mereka kurang cermat dan tangguh.
"Bayangkan, akun sosial media yang merupakan jati diri mereka sendiri saja tidak mampu dijaga dengan baik," ucapnya.
BACA JUGA: Akun Twitter Said Didu Diretas untuk Menjelekkan UAS
Bagaimana mungkin Ferdinand Hutahean, Arief Poyu dan Said Didu, kata Inas kemudian, dapat menjaga aset negara, seandainya diberi kepercayaan menjadi pejabat publik, jika Prabowo-Sandi menang. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Twitter Said Didu Dibajak, Isinya Fitnah Ustaz Abdul Somad
Redaktur & Reporter : Ken Girsang