Said Didu: Pertamina Dirugikan Ketidakjelasan Aturan

Rabu, 15 Januari 2014 – 01:56 WIB

jpnn.com - JAKARTA -- Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu, mengungkapk biang kerok penyebab kerugian yang dialami Pertamina. Kerugian itu menurutnya dipicu dari ketidakjelasan peraturan yang diberikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Pertamina.

Said mengaku bahwa dirinya sudah mengenal seluk beluk kepemerintahan Indonesia, salah satunya Kementerian BUMN. Pasalnya dirinya pernah menjabat sebagai Sekretaris Menteri (Sesmen) Kementerian BUMN.

BACA JUGA: APBD Ngganggur Melonjak Tajam

"Saya sudah lama di BUMN, jadi saya tahu. Kerugian Pertamina itu banyak. Saya pikir Pertamina kalau mau jujur itu karena peraturan yang enggak jelas dari Kementerian ESDM," beber Said saat mengelar diskusi panel di Gedung PBNU Pusat, Jakarta, Selasa (14/1).

Said lantas mencontohkan, salah satu program pemerintah yang menyebabkan kerugian bagi Pertamina, yaitu saat pemerintah sedang gencar melakukan aksi penghematan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan meluncurkan RFID.

BACA JUGA: Perbankan Genjot Kredit Konstruksi

"Seperti pembatasan dengan RFID, itu kan enggak jelas jadinya gimana. Kalau mau pembatasan ya pembatasan, tapi ini kan akhirnya tidak berjalan efektif dan hanya buang-buang anggaran Pertamina saja," pungkas pria berkacamata itu. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Freeport dan Newmont Paling Diuntungkan dari PP Minerba

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kereta Bandara Soekarno Hatta Segera Ditenderkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler