jpnn.com, OGAN KOMERING ULU - Kasus kematian Sekretaris BPD Desa Karang Dapo Kecamatan Peninjauan Muhammad Sajili pada Rabu (22/6/2022) masih terus diselidiki pihak kepolisian.
Penyebabnya, polisi mencurigai bahwa Sajili merupakan korban pembunuhan lantaran polisi menemukan sejumlah luka bekas benda tajam di sekujur tubuh korban.
BACA JUGA: Kecelakaan Maut Bus PMS vs PMH di Jalinsum, 7 Orang Tewas, Belasan Luka-Luka
Sebelumnya, Sajili dikabarkban hilang tenggelam saat mencari ikan dan ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
"Diduga korban tewas akibat dibunuh sebelum dihanyutkan disungai," ujar Kasie Humas Polres OKU AKP Syafaruddin.
BACA JUGA: Tok, Pengendali Sabu-Sabu 92 Kg Divonis Bebas, Kurir Ini Dihukum Mati, Hakim Sama
AKP Syafaruddin mengungkapkan korban sebelumya ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB oleh tim SAR, Polri dan warga setempat.
Korban ditemukan sekitar 20 meter dari lokasi diduga terakhir korban berada.
BACA JUGA: M Sulton Divonis Bebas, Padahal Barang Bukti Ada 92 Kilogram Sabu-Sabu, Kok Bisa?
“Korban sebelumnya dilaporkan hilang dan kami langsung menuju TKP untuk melakukan penyelidikan awal dan memeriksa TKP. Di sana sepeda motor korban ditemukan, tetapi agak jauh dari posisi titik korban diperkirakan terakhir berada,” ujar Syafaruddin Rabu malam.
Syafaruddin mengatakan dari tubuh korban terdapat sejumlah luka bekas benda tajam, seperti luka Sayat di bagian Kepala, Kaki dan Leher korban yg di perkirakan akibat senjata tajam.
“Ada bekas luka tusuk pada dada sebelah kiri dan tengah badan korban. Diperkirakan korban dibunuh sebelum diseret dan dibuang kealiran sungai Ogan,” jelasnya.
Di TKP sendiri polisi juga menemukan bercak darah di pasir pulai Desa Karang Dapo, kemudian ada bekar korban digeret ke pinggir sungai yang jaraknya sekitar 25 meter dari titik bercak darah dan bibir sungai.
Atas kejadian tersebut menurut Syafarudin pihak keluarga meminta korban untuk divisum di rumah sakit dan melaporkan peristiwa tersebut ke kepolisian melihat ketidakwajaran kematian korban.
“Jenazahnya tadi di bawa kerumah sakit untuk dilakukan visum karena pihak keluarga menduga ada ketidakwajaran kematian korban. Keluarga juga akan membuat laporan dan kami juga akan menindaklanjuti dengan melakukan pendalaman,” pungkas Syafaruddin.
Sebelumnya, korban hilang saat pamit mencari ikan pada Selasa sore, tetapi tengah malam korban tak kunjung pulang. Keluarga dan warga setempat sempat melakukan pencarian, tetapi tak membuahkan hasil.
BACA JUGA: Uang Siswa Taruna Polri Hilang Dicuri, Pelaku Ternyata
Rabu pagi pencarian kembali dilakukan dengan melibatkan Tim SAR, BPBD, Polri dan masyarakat sekitar dan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia.(ar/sumeks)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean