jpnn.com, MEDAN - Jajaran kepolisian mengungkap motif pelaku berinisial MAK (21) membunuh ayahnya, S, dan abang kandungnya, R, di Jalan Tengku Amir Hamzah, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara.
Kasubbid Penmas Polda Sumut Utara Kompol Muridan membenarkan pelaku menghabisi nyawa ayah dan abang kandungnya karena merasa sakit hati.
BACA JUGA: Tak Dapat Restu Menikah, Anak Bunuh Ayah, di Tahanan Mengamuk
Menurutnya, tersangka selama ini sering disalahkan oleh ayahanya apabila setiap adalah permasalahan antara MAK dengan R.
"Jadi, selama ini tersangka dendam dan merasa seperti dianaktirikan oleh ayahnya, sehingga timbul niat untuk membunuh S dan R," ujar Muridan ketika dikonfirmasi di Medan, Rabu (1/9).
BACA JUGA: Anak Bunuh Ayah di Cengkareng, Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku
Sebelumnya, Polrestabes Medan mengungkap kronologis pembunuhan yang dilakukan MAK terhadap ayah dan saudara kandungnya di Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
Peristiwa pembunuhan yang terjadi pada Sabtu (28/8) itu sudah direncanakan oleh pelaku.
BACA JUGA: Pelaku Pembunuhan di Sukabumi Ditangkap, pakai Samurai, Bikin Merinding
Awalnya pelaku membeli dua bilah pisau sekitar pukul 09.00 WIB.
Pelaku kemudian menyimpan dua pisau itu di dalam lemari.
Sekitar pukul 17.30 WIB, pelaku membuatkan minuman yang sudah dicampur racun untuk keluarganya.
Minuman tersebut diminum oleh ayahnya S dan saudara laki-lakinya R.
Ibu dan adiknya tidak ikut meminum karena merasa curiga dengan aroma minuman tersebut.
Tidak berapa lama kemudian, ayah pelaku muntah-muntah.
Pada saat itu, pelaku langsung mengambil pisau dan menikam ayahnya di bagian leher dan perut.
Aksi pelaku ini diketahui oleh abang pelaku yang kemudian melemparkan helm ke arah pelaku.
Kemudian, pelaku mengadakan perlawanan dan langsung menikam abangnya di bagian dada dan perut.
Pelaku menusuk ayahnya sebanyak enam kali, sementara terhadap R kurang lebih sekitar 12 sampai 15 tikaman.
Dari hasil interogasi, pelaku mengaku nekat membunuh ayah dan saudara kandungnya itu karena rasa sakit hati. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy