jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti tak pernah menyangka anak buahnya bakal meninggal begitu cepat, saat masih menangani kasus Benjina- praktik perbudakan di Kepulauan Aru, Maluku.
Diakui Susi, Kepala Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Benjina, Yoseph Sairela merupakan salah satu saksi praktik tersebut. Hanya saja selama menangani kasus Benjina, Susi tak terpikir untuk memberikan perlindungan ekstra kepada anak buahnya.
BACA JUGA: Tegaskan Tak Ada Perdebatan di Wanjakti untuk Pilih Calon Wakapolri
"Kalau untuk illegal fishing, iya dia saksinya. Beliau mengetahui banyak hal. Untuk perlindungan khusus, kami (KKP, red) waktu itu tidak merasa (terancam, red). Kemarin kami tidak berfikir bahwa ini akan menjadi kasus yang seperti ini," ungkap Susi di kantornya, Jakarta, Selasa (21/4).
Meski begitu Susi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beransumsi terlampau jauh, sampai ada hasil visum atau bukti yang menyebutkan anak buahnya itu memang murni meninggal karena serangan jantung, seperti yang dikatakan dokter. Susi juga mengimbau kepada seluruh anak buahnya agar lebih waspada.
BACA JUGA: Anak Buah Perempuan tak Pakai Kebaya, Ini Kata Menteri Susi
"Kita tidak boleh berasumsi karena hasil visumnya belum ada. Kami lakukan antisipasi, karena sudah tahu seperti ini. Kami tahu perang ini untuk SDA Indonesia, kami semua waspada," katanya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Temukan Kejanggalan Rp 14,74 T Uang Negara, BPK Lapor Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... BW Justru Minta Kasusnya Dikebut
Redaktur : Tim Redaksi