Saksi PDIP Meninggal Saat Shalat di TPS

Posisi Masih Sujud

Kamis, 10 April 2014 – 08:38 WIB

jpnn.com - TASIK - Dede Yana (53), saksi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meninggal saat istirahat shalat ashar di TPS 4 Tawang Banteng Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya kemarin (9/4).

Rekan Dede, Eka Adriyana (33) mengungkapkan rekannya itu meninggal saat shalat ashar berjamah di sela istirahat penghitungan suara. “Beliau ini menjadi makmumnya,” ungkapnya kemarin di Tawang Banteng.

BACA JUGA: Pemakzulan Bupati Karo Belum ke Presiden

Dede meninggal dalam keadaan sujud. Eka mengetahui temannya itu telah wafat karena teriakan warga setelah melihat Dede tidak bangun-bangun dari sujud.

Eka yang kala itu sudah di luar masjid langsung lari ke dalam tempat ibadah kaum muslimin ini. “Saya langsung lari dan dia posisinya dalam bentuk sujud,” jelasnya.

BACA JUGA: Berkas Honorer K2 Ditenggat Akhir April

Pada pelipis kiri Dede, kata Eka, ada sedikit luka. “Itu mungkin karena gesekan ke karpet masjid,” paparnya.

Melihat hal itu, Eka langsung memeluk dan membaringkan almarhum. “Pak Dede sempat menarik nafas, namun agak ngorok,” terangnya. Saat itu, kata Eka, almarhum sempat empat kali menghirup nafas sebelum meninggal.

BACA JUGA: Teror Bom di TPS Lhokseumawe

Karena Dede wafat, kata Eka, penghintungan suara sempat terhambat. “Kita lapor ke PPS (Panita Pemungutan Suara, red). Pihak PPS menyatakan itu terserah pihak kita, mau diambil alih di PPS boleh mau terus dihitung di TPS boleh,” paparnya.

Meski Dede wafat, perhitungan diteruskan. Hal itu setelah pihak keluarga Dede membolehkannya. Terlebih anak Dede dari Bandung belum datang. “Magrib baru dimulai lagi perhitungan sambil menunggu keluarga datang,” jelasnya.

Lili Hidayat (50), istri Dede mengatakan sebelum meninggal suaminya itu sempat bercanda-canda dengan teman-temannya. “Sateuacanna teh gogonyakan heula,” katanya.

Sebelum shalat, kata Lili, dia dan suaminya itu sempat makan bakso bareng. “Sareng nuang heula baso, teras natepan, dugi ka pupusna,” imbuhnya.

Kapolres Sukaratu AKP Cucu Supiar mengungkapkan korban meninggal saat sedang shalat ashar. “Saat itu korban sedang istirahat ketika menjadi saksi di PDIP,” kata dia.

Berdasarkan keterangan dokter, kata Cucu, korban mempunyai riwayat penyakit darah tinggi dan penyakit jantung.

Bagaimana dengan penghitungan suara di TPS Dede wafat" “Kita sudah koordinasi dengan PPS dan PAC PDIP dan sekarang sudah ditunjuk saksi penggantinya,” tandasnya. (mg7)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sediakan Durian bagi Pencoblos


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler