Seorang perempuan menuduh penyanyi R&B R Kelly pernah melakukan pelecehan seksual dalam hubungan mereka yang berlangsung selama lima tahun.
Ia mengatakan pernah dipaksa untuk berhubungan seks dengan pria lain di hadapan penyanyi single hit "I Believe I Can Fly" tersebut.
BACA JUGA: Penipuan Berkedok Investasi Menggunakan Aplikasi di Australia Mengakibatkan Kerugian Miliaran Rupiah
Kepada juri pengadilan Amerika Serikat di Brooklyn, perempuan tersebut juga mengatakan Kelly melarangnya untuk menyaksikan dokumenter televisi yang menceritakan tentang tuduhan pelecehan seksual terhadapnya.
Namun pengacara Kelly mengungkapkan keraguan atas klaim perempuan tersebut dan menunjukkan bagaimana penyanyi tersebut memperlakukannya dengan baik, bahkan murah hati.
BACA JUGA: Sekelompok Anak di Amerika Sukses Pulihkan Nama Baik Perempuan yang Dituduh Sebagai Penyihir
Sang pengacara pun berusaha membuktikan bahwa perempuan tersebut menyukai kehadiran Kelly.
Perempuan di kursi saksi yang memperkenalkan diri sebagai Jane tersebut merupakan pendakwa kedua yang bersaksi atas perlakuan Kelly yang kini berusia 54 tahun.
BACA JUGA: Pendaftaran Vaksinasi Per Keluarga dan Vaksinasi di Sekolah Sedang Dipertimbangkan di Australia
Kelly mengaku tidak bersalah atas tuduhan bahwa ia pernah melecehkan enam perempuan, termasuk yang di bawah umur, seperti Jane dan penyanyi yang sudah meninggal dunia, Aaliyah.
Jane yang pertama kali bersaksi hari Senin lalu mengatakan usianya baru 17 tahun ketika bertemu dengan Kelly di sebuah festival musik Florida pada tahun 2015.
Ia mulai tinggal serumah dengan Kelly di musim panas tahun 2019 sebelum akhirnya berpisah di bulan Oktober.
Kepada sang jaksa, Jane yang kini berusia 23 tahun mengatakan Kelly beberapa kali menyuruhnya melakukan hubungan seks tanpa persetujuan dengan pria lain dengan sebutan "Nephew", yang menurut Kelly sudah "dirawatnya sejak kecil"
Hubungan seks tersebut disaksikan sendiri oleh Kelly.
Jane juga mengatakan ketika dokumenter berjudul "Surviving R Kelly" ditayangkan pada tahun 2019, Kelly memperingatkannya bahwa isi dokumenter tersebut tidak benar dan memaksanya untuk mengganti saluran TV.
Sejumlah saksi mengatakan Kelly memberlakukan aturan ketat di rumahnya di Chicago, hingga satu kali Jane pernah disuruh menulis surat permintaan maaf karena melanggar aturan.
Dalam surat tersebut, ia harus memanggilnya "Daddy" dan memohon izin ketika mau ke toilet.
"Saya tidak bahagia. Saya tidak terpenuhi secara seksual, dan lebih dari itu saya mendapatkan pukulan hampir setiap hari," kata Jane dalam salah satu surat permintaan maafnya.
"Ini bukan seperti yang saya inginkan dalam hidup saya. Saya tahu, itu juga bukan yang siapapun inginkan."
Jane juga mengatakan bahwa ketika ia dan perempuan lainnya membela Kelly dalam sebuah wawancara dengan Gayle King di CBS News, Kelly melatih mereka mengenai apa yang harus dikatakan.
Kelly juga sengaja batuk dengan cara yang khas sehingga mereka tahu dia ada di sana, mendengarkan mereka.
Pada pemeriksaan silang, pengacara Kelly, Deveraux Cannick, mempertanyakan klaim Jane bahwa Kelly memaksanya dalam dugaan kontak seksual pertama mereka.
Jane saat itu berusia 17 tahun, dan kontak seksual tersebut adalah syarat Kelly untuk membantu memajukan karirnya sebagai penyanyi baru.
"Setelah dikasari, merasa marah dan hancur, kamu tetap terbang untuk menemuinya?," tanya Cannick.
Jane mengatakan ia memang melakukannya, dan tidak memberi tahu siapa pun tentang pertemuan yang berujung ke peristiwa kekerasan seksual itu.
Jane juga menolak anggapan Cannick bahwa Kelly dan pacarnya berfungsi seperti "keluarga", tapi membenarkan bahwa penyanyi itu pernah menyewa sebuah rumah di California saat Natal dan memberi pacar-pacarnya masing-masing $10.000 untuk membeli hadiah bagi satu sama lain.
"Saya tidak akan menyebut itu sebagai keluarga sekarang," katanya.
Kemudian, Cannick meminta Jane membaca surat yang dia tulis untuk Kelly di penjara setelah penangkapannya pada Juli 2019.
Dalam satu suratnya, dia mengatakan "tidak ada masalah" di antara mereka, dan bahwa dia akan terus mendukung Kelly.
Diproduksi oleh Natasya Salim dan Hellena Souisa dari artikel ABC News dalam bahasa Inggris
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tadinya Khawatir, Warga Australia Ini Akhirnya Mau Divaksinasi AstraZeneca