jpnn.com - jpnn.com -Sebanyak 19 hunian vertikal di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, Sabtu (21/1) malam waktu setempat lenyap. Hanya dalam waktu sepuluh detik.
BACA JUGA: Semua Karena Aku Terlalu Cantik
Begitu gumpalan debu yang muncul bersamaan dengan suara ledakan itu reda, area seluas 150.000 meter persegi tersebut rata dengan tanah. Nantinya, superblok baru berdiri di sana.
Jia Yongsheng, direktur perusahaan konstruksi yang meledakkan flat-flat setinggi 12 lantai itu, menyatakan bahwa pihaknya bekerja sejak sekitar empat bulan lalu. Langkah pertama sebelum merobohkan bangunan permanen tersebut adalah mengevakuasi warga. Sejak beberapa pekan lalu, para penguni flat Hankou Binjiang itu diminta mengosongkan tempat tinggal mereka.
BACA JUGA: Parah! 50 Pabrik Produksi Makanan dan Bumbu Palsu
"Dalam merobohkan bangunan-bangunan di area sebesar ini, kami tidak hanya berurusan dengan jumlah peledak dan pengamanannya. Tapi juga harus bertanggung jawab terhadap dampak ledakan,’’ kata Jia seperti dilansir CCTV kemarin (23/1).
Apalagi, area yang segera disulap menjadi distrik komersial baru Wuhan tersebut berada di lokasi strategis. Juga dekat dengan jalur kereta api, gardu listrik, dan mal. ’’Semuanya berjalan sesuai rencana. Ledakan besar tadi tidak sampai merusak jalur kereta api dan fasilitas umum di sekitarnya. Tidak ada kerusakan di luar estimasi kami,’’ jelasnya.
BACA JUGA: Diduga Masih Belasan TKA Tiongkok di Cintamanik
Untuk meminimalkan polusi udara karena debu dari 19 gedung yang ambruk dan asap ledakan, perusahaan Jia memasang jaring khusus. Dengan demikian, debunya tidak terbang ke mana-mana.
Total, perusahaan yang Jia pimpin menggunakan 5 ton peledak yang terpasang di sekitar 120.000 titik di 19 blok itu. Alat pemicu yang terhubung dengan pengendali jarak jauh terpasang di setiap peledak. Selisih waktu antara ledakan yang satu dan yang lain hanya berbeda hitungan mikrodetik.
"Nantinya, ada gedung pencakar langit setinggi 707 meter di sini,’’ ujarnya. (bbc/theindependent/dailymail/hep/c22/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beipanjiang Bridge, Tertinggi Dunia, Seperti di Langit
Redaktur & Reporter : Adek