JAKARTA - PT Salamander Energy akan memasok volume gas sebesar 20 bbtud (billion british thermal unit per day) ke PT PLN (Persero)Gas yang berada di lapangan Bangkanai, Kabupaten Muara Teweh, Kalimantan Tengah milik PT Salamander itu mulai dipasok pada Juni 2013 hingga 2033.
Kesepakatan itu ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) lapangan Bangkanai oleh Direktur Utama PT PLN, Dahlan Iskan bersama General Manager PT Salamander Energi Limited, Jhon Henriksen di Kantor PLN Pusat, Selasa (28/6).
"Pasokan gas Bangkanai ini nantinya digunakan memenuhi kebutuhan gas untuk pembangkit listrik yang ada di wilayah Kalimantan, terutama di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur," ucap Dahlan usai menandatangani PJBG tersebut
BACA JUGA: Ray White Gencar Penetrasi Pasar
Dikatakannya, harga gas yang disepakati oleh kedua belah pihak sebesar USD 4.79/mmbtu US Dollar dengan ekskalasi 3 persen per tiga tahunDengan adanya kerjasama ini ungkapnya, diperkirakan potensi penghematan biaya bahan bakar yang bisa dilakukan PLN mencapai Rp.1.019.844.000.000 per tahun, dengan asumsi harga HSD sebesar Rp.8.500,- per liter dan kurs US dolar Rp.8.600
BACA JUGA: IHSG Terimbas Bursa Regional
" Di samping penggunaan gas ini bisa memberikan peluang yang lebih baik bagi PLN untuk mengurangi ketergantungan pada BBM HSD bagi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), juga dapat mengurangi Biaya Pokok Produksi (BPP)Dalam beberapa tahun ke depan kata Dahlan, pasokan listrik untuk Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dipastikan akan semakin bertambah kuat seiring dengan pembangunan sejumlah pembangkit listrik berbahan bakar batubara (PLTU). Diharapkan pembangunan PLTU ini sudah dapat beroperasi pada tahun 2016
BACA JUGA: Gandeng Alstom Grid, PLN Garap Proyek Extension GIS
"Ketika PLTU ini beroperasi, gas dari Bangkanai itu akan disimpan dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) untuk memasok kebutuhan energi primer bagi pambangkit PLN dan diperkirakan mampu menghasilkan daya sampai 350 Megawatt. Pasokan daya ini, nantinya akan dimanfaatkan khusus pada waktu beban puncak di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan yakni antara pukul 17.00 – 22.00 Wita," pungkasnya
Ditambahkan Dahlan, selain itu kemampuan pasokan daya di wilayah itu juga akan diperkuat dengan pasokan daya dari pembangkit listrik milik swasta (IPP) yang saat ini juga masih dalam tahapan konstruksi dan diharapkan pada pertengahan 2013 nanti pembangkit IPP sudah dapat beroperasi untuk memasok daya listrik sebesar 120 MW(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Sokong Keuangan Pertamina
Redaktur : Tim Redaksi