Pemerintah Sokong Keuangan Pertamina

Senin, 27 Juni 2011 – 12:01 WIB

JAKARTA - Rencana Menteri BUMN agar PT Pertamina (Persero) memperoleh subsidi untuk penjualan elpiji kemasan 12 kg dinilai merupakan kebijakan yang tepatPasalnya, rencana itu semata untuk menyelamatkan keuangan Pertamina akibat merugi menjual elpiji tabung 12 kg

BACA JUGA: Penjualan Merosot, Yamaha Bidik Generasi X



"Harusnya dukungan seperti itu juga dilakukan oleh Menteri ESDM dan Menteri Keuangan
Tapi kedua menteri itu kok terkesan tidak mendukung menteri BUMN, padahal mereka sama-sama menteri di kabinetnya SBY," kata Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria dalam keterangan persnya yang diterima, Minggu (26/6).

Seperti diketahui, Pertamina menyatakan ke publik bahwa pihaknya terus menerus mengalami kerugian dalam menjual elpiji 12 kg lantaran harga jualnya di bawah harga keekonomian

BACA JUGA: Sentimen Positif Diprediksi Dongkrak IHSG

"Untuk tahun 2011 saja, diperkirakan Pertamina akan rugi sekitar Rp 3,7 triliun," ucap Sofyano.

Sementara itu, Ketua Komite Indonesia Untuk Pengawasan dan Penghematan Enerji (KIPPER) Amarulah Asbah, mendesak BPK dan KPK untuk mengusut kerugian tersebut
"Harus diusut kenapa para menteri yang terkait dengan BUMN itu membiarkan Pertamina rugi

BACA JUGA: PLN Hemat Rp 203 Miliar

Ini melukai hati rakyat," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Kementerian ESDM, Kardaya Warnika menyatakan, pihaknya masih melakukan kajian mendalam terkait usulan subsidi elpiji 12 kg dan 50 kg tersebutDia berpendapat, mensubsidi kedua elpiji itu yang merupakan komoditas nonsubsidi merupakan sesuatu yang baru"Elpiji 12 kg merupakan produk nonsubsidiJadi, mesti dikaji dari berbagai sisi, karena ini sesuatu yang baru," ungkapnya.

Begitupun dengan keinginan Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg dan 50 kg, menurut Kardaya tak bisa serta merta disetujui meski pemerintah juga mengakui karena kedua produk itu nonsubsidi, dimana harga merupakan kewenangan Pertamina.

Pertamina memang telah menyodorkan 2 opsi mengatasi kerugian bisnis elpiji nonsubsidiYakni menaikkan harganya sekitar 10 persen pada akhir Juni dan selanjutnya kemasan 12 kgJika itu tak bisa, maka perusahaan migas pelat merah itu mengajukan opsi kedua agar elpiji 12 kg dan 50 kg disubsidi saja

"Kalau tidak boleh naik, mestinya yang ruginya Pertamina diganti oleh pemerintahApakah mau, orang yang mampu terus disubsidi Pertamina" Terus Pertamina nanti gak bisa tumbuh seperti Petronas," kata Dirut Pertamina Karen Agustiawan belum lama ini(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Krisis Yunani Membaik, Indeks Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler