jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani mengikuti Salat Idulfitri atau Salat Id berjemaah yang diselenggarakan di rumah dinas, Jakarta Pusat.
Bertindak selaku imam dan khatib adalah Mayor Khoirudin Perwira, Bimbingan Mental (Bintal) dan Kerohanian dari Mabes AL.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Tempati Saf Terdepan Saat Salat Id, Ada Jenderal di Samping, Lihat
Adapun jemaah yang hadir adalah keluarga dan para staf yang sehari-hari bertugas di rumah dinas.
“Pelaksanaan salat Idulfitri secara berjemaah, alhamdulillah berlangsung sangat khidmat meskipun diselenggarakan secara sederhana. Diawali dengan takbiran, kami merasakan betul nuansa berlebaran, nuansa kemenangan setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa,” kata Puan Maharani seusai Salat Idulfitri, Senin (2/5/2022).
BACA JUGA: Masjid Istiqlal Penuh Sesak Saat Pelaksanaan Salat Id, Ada Wapres Kiai Maruf Amin
Puan atas nama pribadi dan segenap keluarga serta atas nama Ketua DPR mengucapkan Selamat Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriyah kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. “Mohon maaf lahir dan batin,” ucap Puan.
Cucu Proklamator Kemerdekaan Indonesia Bung Karno ini mengatakan saling memaafkan di momentum lebaran adalah spirit untuk memupuk persatuan dengan kesadaran bahwa masyarakat bangsa Indonesia penuh keberagaman.
BACA JUGA: Lihat, Jemaah Salat Id Termasuk Emil Salim Mulai Padati JIS
Kepada segenap rakyat Indonesia, Puan Maharani juga menyampaikan selamat menyambut hari kemenangan. Kemenangan kita sebagai umat beragama yang berhasil mengalahkan hawa nafsu.
"Kemenangan kita juga sebagai bangsa yang berhasil menghadapi Pandemi Covid-19,” ujar perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR ini.
Eks Menko PMK ini mengajak untuk menjadikan momentum hari kemenangan kali ini untuk melangkah lebih optimistis demi masa depan bangsa yang lebih baik.
Adapun khatib dalam khotbahnya menyampaikan pesan bahwa bangsa yang bertaqwa akan dilimpahkan keberkahan.
Menurut dia, ibadah puasa sebagai bentuk ketaqwaan kepada Allah SWT selama sebulan penuh telah berhasil dilalui harus bisa membawa perbaikan dalam kehidupan ke depan. Termasuk dalam hal kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Jangan hanya dapat lapar dan hausnya saja. Harus bisa menjalankan ibadah dengan istikamah, menjalani kehidupab dengan lebih baik, dan semakin menambah ketaqwaan kita kepada Tuhan YME,” pesan khatib.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari