jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyayangkan pemecatan Terawan Agus Putranto secara permanen sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Menurut Saleh, mantan menteri kesehatan itu merupakan salah satu dokter terbaik di Indonesia karena banyak prestasi yang sudah dicapainya.
BACA JUGA: DPR RI Terkejut soal Pemecatan Terawan dari IDI, Saleh Daulay: Aneh
"Muktamar semestinya dijadikan sebagai wadah konsolidasi dan silaturahmi dalam merajut persatuan. Kok, ini malah dijadikan sebagai wadah pemecatan?" kata Saleh dalam keterangannya, Minggu (27/3).
Dia meminta Kementerian Kesehatan untuk memfasilitasi pertemuan IDI dan Terawan.
BACA JUGA: Dapat Perlakuan tak Baik dari RS Eka BSD, Ketua DPRD DKI Minta Kemenkes Bertindak
Menurut Saleh, beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang Terawan ialah soal perannya terkait Digital Subtraction Angiography (DSA) dan Vaksin Nusantara.
"Saya dan keluarga adalah pasien langsung dr. Terawan yang mencoba kedua hal itu. Setelah di-DSA, rasanya tidak ada masalah. Bahkan, ada perasaan lega dan enak. Begitu juga Vaksin Nusantara. Setelah divaksin, alhamdulillah tidak ada masalah," tutur politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
BACA JUGA: Banyak Rakyat Berobat ke Luar Negeri, Wamenkes: Kita Kehilangan USD 11,5 Miliar
Saleh menilai Terawan bekerja dengan profesional karena menangani pasien dengan baik.
"Sebelum DSA harus mengikuti sejumlah test dan berkonsultasi dengan beberapa dokter lain," tambah Saleh.
Dia mengaku terkejut karena IDI memecat seorang dokter profesional yang berpangkat Letnan Jenderal, memimpin RSPAD, dan menjabat sebagai menteri kesehatan.
Saleh khawatir pemecatan ini akan menyebabkan preseden yang buruk di masa depan.
"Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin tidak boleh tinggal diam. Mohon ini difasilitasi dan didamaikan. Itu pasti lebih baik bagi semua," tandas Saleh Daulay. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkes Sampaikan Berita Buruk, Mengerikan!
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Dea Hardianingsih