jpnn.com - SAMARINDA - Sore di kawasan Jalan Mulawarman, Samarinda Kota, Kalimantan Timur sempat mencekam Jumat (21/8). Teriakan bakar dari massa bersahut-sahutan, tepatnya di depan Samarinda Central Plaza (SCP).
Ratusan massa yang tergabung dari anggota organisasi masyarakat dan warga tiba-tiba saja memenuhi jalan. Sejumlah sopir angkutan kota (Angkot) yang tengah ngetem pucat dan akhirnya lari tunggang langgang meninggalkan angkot mereka.
BACA JUGA: Perempuan Cantik Ini Jualan Batu Akik
Satu angkot trayek B KT 1698 MA yang diduga milik salah satu sopir pemicu masalah dirusak bahkan dibalik massa. Warga semakin kesal dan ingin sekali membakar angkot itu. Namun sejumlah polisi yang membawa senjata laras panjang bisa mencegahnya dan kembali membalik angkot yang selanjutnya diamankan ke Polsubsektor Mulawarman.
Amukan massa itu buntut perusakan warung makan Padang Salero Bundo dan penganiayaan terhadap seorang pelayannya yakni Zulkifli (27). Massa marah lantaran kawanan sopir angkot itu sudah berulang kali berbuat onar. Tapi warga coba menahan diri untuk tidak meladeni para sopir angkot pemabuk itu.
BACA JUGA: Kakek Bakar Sampah, Berakhir Jadi Jenazah
"Memang sudah sering. Kadang datang dalam keadaan mabuk minta makan, kalau tak dikasih pecah-pecah piring," kata Zulkifli, seperti dikutip dari Samarinda Pos (Jawa Pos Group), Sabtu (22/8).
Sama halnya dengan pemicu keributan yang terjadi kemarin. Zulkifli menceritakan awalnya salah satu pelaku datang membeli makan, tapi uangnya kurang. "Parahnya minta dua porsi," ucap Zulkifli.
BACA JUGA: Lantik Pjs Gubernur Kepri, Mendagri Puji Sani-Soerya
Meski uang yang dibayarkan kurang, Zulkifli tetap memberikan seporsi nasi padang. Tapi pelaku yang belum diketahui pasti identitasnya itu marah kepada Zulkifli. "Apalagi waktu meminta sambal, dia (pelaku, Red) langsung ngamuk," ujar Zulkifli.
Karena pelaku mengamuk, Zulkifli berusaha menenangkannya. Tapi pelaku semakin menjadi-jadi bahkan melayangkan pukulan ke mata kanan Zulkifli hingga mengalami lebam. "Mereka itu sudah sangat meresahkan, bahkan warung makan kami sering diancam jangan melapor, karena kalau sampai melapor polisi bisa panjang urusannya," tutur Firman (31), pemilik warung makan yang turut menemani Zulkifli mengadu ke Polresta Samarinda.
Kericuhan itu sempat menyebabkan kemacetan dari arah Jalan Pulau Irian dan sebagian Jalan Mulawarman. Polisi terpaksa mengalihkan seluruh kendaraan untuk melintas di Jalan Nahkoda.
Namun sampai angkot yang dirusak dan dibalik itu dipindahkan ke pos polisi jalan kembali dibuka. Itupun setelah seluruh anggota ormas dan warga yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) membubarkan diri.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol M Setyobudi Eko Putra, melalui Kapolsekta Samarinda Ilir Kompol Suryono di TKP menuturkan, untuk pelaporan serta penyelidikan kasus pengrusakan dan penganiayaan ditangani Polresta Samarinda.
"Korban (Zulkifli) kami sudah arahkan untuk visum, untuk sementara lokasi TKP kami pantau dan setiap angkot yang mangkal akan kami minta pergi," pungkasnya. (oke/rm-3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi Kembar Empat Lahir, Tiga Meninggal, Satunya Kritis
Redaktur : Tim Redaksi