Salim Said Beber Perjuangannya Raih Gelar Profesor, Sindir Megawati?

Kamis, 17 Juni 2021 – 22:34 WIB
Prof Salim Said saat diskusi. Foto tangkapan layar YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan (Unhan) Profesor Salim Haji Said tidak ingin berpolemik atas pemberian gelar profesor kepada Megawati Soekarnoputri.

Menurut Salim Said, tanpa gelar profesor pun, sang ketum PDI Perjuangan itu sudah memiliki posisi terhormat di negara ini. 

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Nama Fahri Hamzah Disebut di Sidang, Ada Perintah Baru Kapolri, Menteri Tjahjo Keluarkan Surat Penting

"Masyarakat tidak perlu bingung. Ya inilah fenomena politik," ujarnya di kanal YouTube Hersubeno Point, baru-baru ini. 

Dia mengingatkan, sebelum pemberian gelar profesor di Unhan yang berada di bawah Kemenhan, Megawati telah meresmikan patung Bung Karno menunggangi kuda di depan Gedung Kemenhan dan juga patung Bung Karno di Lemhanas. Semuanya menurut Salim, ada hubungannya satu sama lain. 

BACA JUGA: Begini Penjelasan Hasto PDIP soal Kemesraan Megawati dan Prabowo Subianto

"Kita harus tahu hubungan dekat Menhan dengan Lemhanas dan tentu saja dengan kantor Kemenhan yang tuan rumahnya Pak Prabowo. Nah saya banyak ditelepon, ini fenomena apa? Saya bilang inilah politik," tuturnya.

Artinya, lanjut Salim, ini menunjukkan makin dekatnya hubungan Prabowo Subianto yang juga ketum Gerindra dan Megawati menjelang Pilpres 2024.  

BACA JUGA: Akademisi Tidak Rela Megawati Dianugerahi Gelar Profesor, Desak Menteri Nadiem Segera Bertindak

"Kita harus mengerti dalam konteks itu. Kalau kita memahaminya maka tidak sulit menerjemahkan kejadian ini," sambungnya.

Sementara itu terkait dengan fenomena gelar profesor, menurut Salim, biasanya hal itu dilakukan sebagai akal-akalan universitas agar mendapatkan kredit ketika membuka jurusan. Mereka tidak perlu mengajar tetapi hanya setor nama saja. 

"Kalau saya enggak mau. Saya harus mengajar dan sampai sekarang saya mengajar," tegasnya.

Salim Said mendapat gelar profesor dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dia mendapat gelar itu jauh-jauh hari sebelum menjadi duta besar Cekoslowakia. 

"Saya sudah profesor sebelum menjadi Dubes Ceko. Dapat dari UMM setelah mengurus empat tahun," katanya.

Padahal, lanjutnya, Mendikbud waktu itu Malik Fajar, mantan rektor Universitas Muhammadiyah. Salim Said mengaku mengikuti aturan yang ada dan tidak bayar satu sen pun. 

"Segala macam persyaratan saya penuhi, kredit-kredit saya sampai melebihi dari yang diperlukan. Mereka menyebut sebagai profesor afdol sekali," tuturnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler