JAKARTA - Ketepatan waktu (on time performance) maskapai Garuda Indonesia meningkat pesat sejak dipasang sistim IT (information technology) yang baruJika sebelumnya OTP Garuda Indonesia berkisar 85 persen, kini ketepatan waktunya menjadi 90 persen.
"Memang beberapa waktu lalu penggantian IT itu sempat bikin repot selama hampir seminggu, tapi alhamdulillah sekarang sudah baik bahkan OTP bisa meningkat pesat," ujar Direktur Teknik Garuda Indonesia, Hadinoto dalam diskusi Manajemen Resiko Sektor Transportasi kemarin
BACA JUGA: Piaggio Dirikan 70 Dealer di Indonesia
Menurut dia kejadian itu justru membawa berkah bagi kebaikan kinerja operasional Garuda
BACA JUGA: Indeks Melorot, Bukan Saat Tepat untuk Membeli
Semua hal terkait operasional diperiksa kembali, bukan saja oleh petugas yang berwenang tetapi juga oleh jajaran top manajemenAlhasil, kini Garuda bisa menikmati hasil terbaik dari penerapan IT terbaru tersebut
BACA JUGA: Bakrie Telecom Kumpulkan Ponsel Rongsokan
Dengan program yang lebih canggih dan tertata kini penjadwalan pesawat maupun kru dapat lebih terorganisir dengan baik sehingga meningkatkan OTP menjadi 90 persen lebih"sebelum ada IT baru itu biasanya kita susah mau dapat 85 persen saja," ungkapnya.Ketepan waktu Garuda yang mencapai 90 persen itu, menurut Hadinoto melampaui beberapa maskapai asing yang selama ini menjadi kompetitor utama GarudaDia mencontohkan, ketepatan waktu maskapai Singapore Airlines (SQ) hanya berkisar 86 persen, maskapai KLM 82 persen dan maskapai Luftansa 80 persen."Yang penting sekarang adalah bagaimana bisa mempertahankan prestasi ini," kata dia.
Namun begitu, Hadinoto tidak menampik adanya faktor lain diluar sistem inetranl yang bisa mempengaruhi operasional pesawatMenurut dia, ketepatan waktu terbang sebuah maskapai juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti cuaca, kepadatan bandara hingga ketertiban penumpang"Seperti kita tahu, bandara Soekarno Hatta itu sudah sangat padat, baik untuk pesawatnya maupun penumpangnya," tukasnya.
Kasubdit Angkutan Udara kementerian Perhubungan, Djoko Murjatmodjo menambahkan ketepatan waktu juga merupakan sebuah resiko yang harus dijaga oleh maskapaiSebab kalau tidak penumpang akan enggan untuk menaiki maskapai tersebut dikemudian hari"Termasuk disini bagaimana memberi perlindungan bagi penumpang, baik itu dari segi keselamatan maupun kenyamanan," tambahnya.
Selain itu ada juga faktor-faktor lain yang harus diperhatikan oleh maskapai terkait manajemen resikoDiantaranya, pemilihan pesawat yang tepat karena tanpa itu sebuah maskapai bisa merugiMisalkan, rute yang seharusnya cukup menggunakan pesawat baling-baling tapi dipakai pesawat jet"Jangan sampai salah pilih pesawat, nanti menadarat di bandara yang salah pesawatnya bisa hancur," jelasnya(wir/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Nagari Fokus Garap UMKM
Redaktur : Tim Redaksi