JAKARTA - Direktur Utama Bank Nagari (BPD Sumbar), Suryadi Asmi menyatakan, memasuki tahun 2011 mendatang bank milik Pemda Sumatera Barat itu menargetkan pertumbuhan kredit hingga 22 persen dari tahun sebelumnyaKucuran kredit tersebut, kata Suryadi Asmi, diprioritaskan untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sumatera Barat.
"Target kredit tersebut, selain untuk mendorong pertumbuhan usaha riil UMKM, sekaligus memback-up kebijakan Gubernur Sumatera Barat yang bertekad untuk kembali menggeliatkan UMKM pasca bencana alam gempa bumi di Sumbar, 30 September 2009 lalu," kata Suryadi Asmi yang didampingi Kacab Bank Nagari Jakarta Irwan Zuldani, usai penandatanganan nota kesepahaman bersama Bank Mega dengan Bank Nagari, di Menara Bank Mega, Jakarta, Kamis (16/12).
Sasaran utama kucuran kredit UMKM, lanjut Suryadi, antara lain untuk pembiayaan usaha perternakan dan kelapa sawit yang memiliki potensi ekonomi luar biasa
BACA JUGA: Astra Akuisisi Seluruh Saham GES
"Dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana Bank Nagari secara relatif melonggarkan fasilitas kredit konsumtif bagi PNS, memasuki tahun 2011 ini Bank Nagari merasa perlu untuk menjaga keseimbangan dengan cara memberikan keleluasaan kredit bagi UMKM," tegasnya.Soal kerjasama dengan Bank Mega yang baru saja ditandatangani, Suryadi mengatakan langkah itu juga bagian dari upaya mewujudkan komitmen terhadap pemberdayaan UMKM di Sumatera Barat
BACA JUGA: Bapepam Kaji Dugaan Pelanggaran IPO Krakatau Steel
Untuk itu, Bank Nagari merasa perlu untuk menjalin kerjasama dengan Bank Mega," imbuhnya.Pemberian kredit UKM secara organik dilakukan langsung dari Bank Mega kepada para nasabah
Khusus dengan Bank Nagari, kata Suryadi, Bank Mega memberikan kredit kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumbar atau Bank Nagari dengan ruang lingkup kerjasama di bidang penyediaan plafon induk kerjasama senilai Rp1 triliun untuk pembiayaan bersama kredit UMKM.
Selain itu, kerjasama juga disetujui dalam ruang lingkup bank devisa, kegiatan kartu kredit/co-branding, serta treasury melalui penyediaan likuiditas oleh Bank Mega
BACA JUGA: Pangsa Pasar Modal Indonesia Kian Menjanjikan
"Selain itu juga transfer knowledge dalam bidang perkreditan, treasury, kegiatan bank devisa, teknologi dan jasa bank lain, termasuk bidang lainnya yang disetujui oleh kedua belah pihak," jelasnya.Untuk tahap awal, lanjutnya, akan diproses kredit senilai Rp250 miliar dalam hal pembiayaan modal kerja Bank Nagari dalam rangka pembiayaan untuk diterus-pinjamkan kepada pegawai dan pensiunan dengan kombinasi beberapa pola kerjasama linkage programe yang meliputi pola executing, channeling dan asset buy.
Sedang untuk tahap berikutnya, tambah dia, akan segera ditindaklanjuti proses pemberian kredit kepada para peternak dan petani kelapa sawit maupun kredit sindikasi/club deal Bank Mega dengan Bank Nagari, serta pemberian sektor lainnya seperti co-branding di bidang pembayaran elektronik seperti kartu kredit, pre-paid dan lainnya.
Di tempat sama, Dirut Bank Mega JB Kendarto mengharapkan kerjasama di bidang treasury dan trade finance itu akan dapat ditingkatkan lagiSelain itu, Kendarto juga menyinggung alasan Bank Mega memilih fokus pada pembiayaan di sektor UKM
Menurut Kendarto, potensi yang ada di sektor UMKM masih besarDalam kurun waktu yang relatif singkat sejak terjun memberikan kredit ke sektor UKM pada akhir tahun lalu, Bank Mega telah membukukan kredit sebesar kurang lebih Rp1,4 triliun dengan rincian Rp1 triliun disalurkan secara langsung kepada pelaku-pelaku UKM dan sisanya disalurkan melalui kerjasama linkage programeDari seluruh kredit yang disalurkan NPL-nya hampir tidak ada atau 0.
“Di tahun depan, Bank Mega berkeyakinan bahwa kredit UMKM akan tumbuh meningkat empat sampai lima kali dari pencapaian saat ini, sehingga target penyaluran kredit UKM pada akhir tahun 2011 akan tumbuh menjadi Rp5,6 triliun,” kata Kendarto optimis(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Mandiri Garap Pertamina Hulu Energi
Redaktur : Tim Redaksi