jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG - Provitas pertanian di Desa Padaulu, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, mengalami peningkatan berkat rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian.
Provitas yang sebelumnya 5,8 ton/hekater (ha), kini meningkatkan menjadi 6,2 ton/ha.
BACA JUGA: Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, peningkatan tersebut membuktikan RJIT yang dilakukan sudah tepat sasaran.
“Tujuan RJIT adalah membantu pertanian. Memastikan air selalu tersedia saat pertanian membutuhkan. Dengan peningkatan provitas, berarti kegiatan RJIT yang dilakukan di Kabupaten Bandung ini sudah tepat,” tuturnya.
BACA JUGA: Bantu Pengairan di Lahat, Ditjen PSP Kementan Beri Bantuan Pompa
Dirjen PSP Kementerian Pertanian Sarwo Edhy menambahkan, RJIT di Majalaya dilakukan karena saluran irigasi bocor.
“Sering terjadinya kebocoran air pada salah satu petakan sawah. Akibatnya air terbuang dan tidak termanfaatkan. Dampaknya, air tidak sampai dan tidak mencukupi kebutuhan di sawah. Setelah kita rehabilitasi, lahan pertanian disekitar dapat terpenuhi kebutuhan airnya dengan baik dan merata,” katanya.
BACA JUGA: Mentan SYL Jamin Ketersediaan Beras Cukup Hingga Akhir 2020
Kegiatan RJIT di Desa Padaulun, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, dilakukan oleh kelompok tani Soleh Mini 2 dengan ketua Ade Sumarna.
Luas oncoran sebelum ada RJIT adalah 30 ha. Sedangkan sesudah RJIT selesai dibangun oncoran mencapai 50 ha.
Peningkatan pun terjadi pada indeks pertanaman (IP), dari sebelumnya IP 200, meningkat menjadi IP 300. (ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi