JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus mencari negara-negara untuk menyalurkan TKISaat ini, pemerintah melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) membidik Korea Selatan (Korsel)
BACA JUGA: Biaya Besar, Simkari Kejaksaan Dianggap Tak Optimal
Apalagi, negeri gingseng itu sedang menerapkan moratorium penerimaan tenaga kerja asal Vietman.Upaya BNP2TKI membidik Korsel untuk menyalurkan ribuan TKI tadi disampaikan oleh Direktur Penempatan BNP2TKI Haposan Saragih
BACA JUGA: Anas Urbaningrum Siap Diproses Secara Hukum
Diantaranya tenaga keperawatan.Haposan menuturkan, kabar kebutuhan tenaga kerja untuk Korsel itu keluar ketika digelar pertemuan bertajuk Thank You Sajangnim di Seoul pekan lalu
BACA JUGA: Jepang Bakal Support Kota Maja
Tidak kurang dari 220-an sajangnim nimbrung di pertemuan ini"Dalam pertemuan ini, kami mewakili pemerintah juga mengucapkan terima kasih kepada para sajangnim," tandas HaposanMenurut Haposan, beberapa sajangnim yang ikut dalam pertemuan ini mengutarakan minat mempekerjakan TKI"Acara ini benar-benar kami manfaatkan untuk memetakan riil kebutuhan tenaga kerja di Korsel," kata diaSelain itu, Haposan mengatakan jika dalam pertemuan ini sajangnim mengaku puas dengan kinerja TKIMenurut pengakuan Haposan, TKI di Korsel terkenal baik, disiplin, rajin, dan pekerja kerasHampir mirip dengan label pekerja Korsel sendiri.
Penempatan TKI ke Korsel sendiri dijalankan dalam bentuk kesepakatan kerja sama G to G (government to goverment) atau lintas pemerintahan sejak 2004 silamSejak bergulirnya program ini, total ada 31.534 TKI yang saat ini berada di KorselSejak kurun waktu 2004 lalu, periode pengiriman TKI ke Korsel tertinggi terjadi pada 2008 yaitu sebanyak 11.885 orangSedangkan pada tahun ini hanya 3.359 orangDiharapkan, tahun depan pemerintah bisa mengirim TKI ke Korsel lebih dari empat ribu jiwa.
Catatan dari BNP2TKI menyebutkan, rata-rata TKI di Korsel mendapatkan gaji antara Rp 9 juta hingga Rp 15 juta per bulan"Pendapatan gaji itu di luar lembur dan fasilitas lainnya," jelas HaposanAda beberapa pos pekerjaan yang dominan diduduki TKIDiantaranya perawat lansia, buruh pabrik, hingga pelaut.
Haposan menjelaskan, pihak Korsel berkomitmen menambah kuota lapangan kerja khusus untuk TKISebab, saat ini Indonesia berada di posisi ketiga negara pengirim tenaga kerja ke KorselPosisi Indonesia berada di bawah Vietnam dan Thailand
"Bertepatan dengan moratorium tenaga kerja Vietnam, kita harus menjadikannya sebagai peluang," jelas HaposanDiantara pos lapangan kerja yang diharapkan bertambah kuoatanya adalah perawat lansiaBaik di rumah sakit maupun r umah tangga(wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pahami Karakter Demokratis dalam Olahraga
Redaktur : Tim Redaksi