jpnn.com - BOGOR – Afif dan istrinya sedang dirundung kesedihan. Sebab, dua putri kesangangannya yakni Salwa (11) dan Salma (8), diduga diculik oleh pengasuhnya.
Pelaku tak lain adalah kawan lama ibu korban Rainy. Keduanya diduga diculik usai pulang sekolah di SDN Cimahpar 05.
BACA JUGA: Penyanderaan di Pondok Indah: Bukan John yang Paham Rumah Asep, tapi..
“Biasannya jam siang mereka sudah pulang. Tapi, hari itu tidak pulang dengan pengasuhnya,” ujar orang tuanya Afipudin Abdul Jalil di kediamannya di Jalan Guru Muchtar Kav DPR 47 No.18, RT 01/16 Kelurahan Cimahpar, Kematan Bogor Utara, seperti diberitakan Radar Bogor (Jawa Pos Group) hari ini.
Afif menuturkan jarak sekolah dengan rumahnya hanya sekitar 200 meter. Dia mengungkapkan, Riany tak lain merupakan kawan lama sang istri.
BACA JUGA: Penyanderaan di Pondok Indah: Ternyata Ini Tempat Mereka Mengatur Siasat
Perempuan asal Cileungsi itu baru lima bulan bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga di rumahnya.
“Belum lama kerja di sini. Dia juga kawan lama istri saya,” terangnya.
BACA JUGA: PS Portabel Samping Cobek Bikin Masuk Penjara
Salwa dan Salma, Kamis (8/9)pekan lalu, diantar oleh Rainy sekitar pukul 10.00 WIB. Tak seperti biasannya, hari itu kedua anak Afif tidak kembali dari sekolah.
Keluarga yang panik lantas langsung begegas mencari keberadaan kakak beradik itu di sekolahnya. Namun, pihak sekoilah menyebut mereka tidak bersekolah hari itu.
Setelah 1x24 jam, keluaga memutuskan untuk lapor polisi
“Saya lapor curiga karena biasannya Rainy mengantarkan anak-anak,”paparnya.
Kepada Radar Bogor, Kabag Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri, mengatakan kasus penculikan tengah dalam proses penyelidikan Polres Bogor Kota.
Orang tua korban melapor pada Jumat (9/9) satu hari setelah kabar kedua anaknya menghilang.
Saat ini Kepolisian sedang menyelidiki niat dan motif pada dugaan tindak pidana penculikan tersebut.
Polisi telah mengantongi delapan saksi terkait kasus penculikan, termasuk orang tua dan guru korban.
Saksi ada yang melihat korban naik kendaraan pada hari itu.
“Ada penjual warung nasi yang melihat tersangka ini memasukan kedua anak kecil ini ke sebuah mobil. Keberadaan korban masih kami selidiki,” bebernya.
Berdasarkan keterangan Afif, sewaktu datang ke rumah korban, Rainy mengaku tengah di tengah dilanda masalah.
Kehidupannya terpuruk setelah rumah tanggannya berantakan dan ekonominya mulai terpuruk.
Karena sudah kenal istrinya, Afif mengizinkan Rainy tinggal di rumah.
"Terduga pelaku merupakan kawan lama yang sudah bertahun-tahun tidak ketemu. Terlapor selanjutnya ditampung di rumah pelapor. karena Faktor ekonomi dikasih kerja lah Rainy ini, ” tutur Kombes Pol Yusri.
Selain membantu mengasuh kedua anak Afif, Rainy juga sebagai Asisten Rumah Tangga yang mengurus segala keperluan rumah. Salah satu tugasnya, mengantar jemput Salwa dan Salma ke sekolah.
Yusri mengungkapkan motif sementara pelaku melakukan penculikan adalah balas dendam. Pasalnya, bulan lalu di rumah itu terjadi peristiwa pencurian.
Sejumlah uang, perhiasan, dan barang berharga raib digondol maling. Merasa dicurigai sebagai pelaku, Rainy lantas melakukan penculikan.
“Ada uang dan emas kemudian, kemudian mungkin si R ini merasa dicurigai. Dugaan sementara itu lah yang melatarbelangi R melakukan penculikan anak,” terangnya. (rp1/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Penyerangan Polsek Tabir Bakal Ada Tersangka Baru
Redaktur : Tim Redaksi