Sambangi Imam Besar Al-Azhar, Menlu Prancis Bilang Begini soal Islam

Senin, 09 November 2020 – 14:55 WIB
Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian. Foto: Reuters

jpnn.com, KAIRO - Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Yves Le Drian pada Minggu (8/11) mengunjungi Mesir dan menggelar pembicaraan dengan para pejabat tinggi negara itu termasuk Presiden Abdel-Fattah al-Sisi.

Pada kesempatan itu, Le Drian menyampaikan respek mendalam negaranya terhadap Islam.

BACA JUGA: Komentari Macron, Kiai Maruf Amin Punya Harapan soal Kehidupan Beragama di Prancis

Kunjungan Le Drian dilakukan di tengah upaya meredakan ketegangan yang dipicu oleh kemunculan kartun Nabi Muhammad di Prancis baru-baru ini, yang dinilai ofensif oleh banyak negara dan organisasi muslim, termasuk Al-Azhar yang berbasis di Kairo, lembaga Islam terkemuka di Mesir dan dunia muslim suni.

Dalam pembicaraannya dengan Sisi, Le Drian menekankan tentang penghormatan Prancis terhadap semua agama dan prinsip serta nilainya.

BACA JUGA: Antisipasi Sweeping, Polri Gandeng TNI Amankan Toko Penjual Produk Prancis

Sang menlu menambahkan bahwa Paris berharap dapat meningkatkan kerja sama dan konsultasi dengan Kairo untuk memerangi fenomena penyebaran intoleransi dan ideologi ekstremis.

Sementara itu, presiden Mesir menegaskan perlunya semua upaya untuk mengonsolidasikan nilai-nilai koeksistensi dan toleransi di antara semua umat beragama.

BACA JUGA: Diko Nugraha Cs Bakar Produk Asal Prancis

Sisi juga mendesak upaya untuk memperluas jembatan pemahaman dan persaudaraan serta menghindari tindakan yang menyinggung simbol agama.

"Mengungkapkan penolakan sepenuhnya atas semua bentuk tindakan terorisme atau menghubungkan agama mana pun dengan tindak kekerasan dan ekstremisme," ujar Sisi.

Masih di hari yang sama, Le Drian mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, di mana mereka setuju untuk mengintensifkan upaya kontraterorisme bersama.

"Saya tegaskan dan tekankan di sini, rasa hormat yang mendalam kami terhadap Islam. Ini adalah pesan yang saya bawa dan akan saya sampaikan saat bertemu dengan Imam Besar Al-Azhar," ucap Le Drian dalam jumpa pers menyusul pertemuan tersebut, mengacu pada pemimpin Al-Azhar Sheikh Ahmed el-Tayeb.

"Kaum muslim di Prancis merupakan bagian dari sejarah dan identitas Prancis," lanjutnya.

"Kami memerangi terorisme, kami memerangi representasi yang keliru tentang agama, dan kami memerangi ekstremisme," tambah dia.

Di sisi lain, Shoukry mengatakan pembicaraan tersebut membahas upaya bersama antara Mesir, Prancis dan para mitra internasionalnya dalam memerangi dan memberantas terorisme serta mengecam semua kegiatan terorisme dan kriminal.

"Saya dengan sungguh-sungguh menegaskan pemisahan total antara tindak kriminal semacam itu dengan Islam atau agama mana pun. Tindakan semacam itu dimaksudkan untuk merusak stabilitas dan mencapai tujuan politik," kata menteri luar negeri Mesir itu kepada wartawan. (xinhua/ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler