Sambangi Istana, Ratusan Ulama Sampaikan Kritik ke Jokowi

Selasa, 03 April 2018 – 16:53 WIB
Para ulama dari Jawa Barat saat berpose bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Selasa (3/4). Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ratusan ulama dari Jawa Barat menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (3/4). Para ulama Jabar memanfaatkan pertemuan itu untuk menyampaikan kritik dan masukan secara langsung kepada presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi tersebut.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar Rachmat Syafei mengatakan, kritik kepada Presiden Jokowi menyangkut undang-undang yang tak diterapkan di tingkat kabupaten/kota. Sebagai contoh, saat ini marak tentang kekerasan terhadap anak-anak, padahal sudah ada undang-undang yang melarangnya.

BACA JUGA: Pengamat: Prabowo Itu Rival Jokowi, Makanya Ramai

"Di Bandung ini ada masalah kekerasan anak, itu UU sudah ada, tapi kenapa tidak jalan? Banyak UU itu tidak jalan ke tingkat kabupaten kota,” ujar Syafei.

Menurutnya, Presiden Jokowi berterima kasih karena para ulama memberikan kritik dan masukan. “Kami bukan menjelek-jelekan, kondisi dan keadaannya seperti itu," ucapnya.

BACA JUGA: Golkar Seriusi Duet Jokowi - Airlangga, Mungkinkah Terwujud?

Dalam forum silaturahmi itu, lanjut Syafei, Presiden Jokowi mengaharapkan peran ulama dalam mengatasi hoaks. Sebab, hoaks sudah meresahkan masyarakat.

Sedangkan Presiden Jokowi mengatakan, pertemuannya dengan para ulama dari Jabar demi membahas masalah umat. "Ya yang berkaitan dengan keumatan, yang berkaitan dengan pondok pesantren, yang berkaitan dengan ekonomi umat," ucapnya.

BACA JUGA: Pilpres 2019: Pengamat Beber Kartu Mati Jokowi

Mantan gubernur DKI itu juga menjelaskan program Bank Wakaf Mikro (BWM) sebagai terobosan pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat di sekitar pondok pesantren dalam mengakses modal usaha. Pembahasan soal pesantren juga menyangkut fasilitas.

“Mengenai lingkungan pondok pesantren yang masih membutuhkan rusun, perbaikan tempat wudu, jalan di lingkungan pondok pesantren. Tapi yang paling penting apabila ulama dan umara ini berjalan beriringan, insyaallah negara ini aman tenteram," kata Jokowi.

Apakah Jokowi akan mengundang seluruh ulama dari semua provinsi? Mantan wali kota Surakarta itu mengatakan, dirinya selalu terbuka menerima masukan dari para ulama dan siap menerima para pemuka agama di Istana Negara.

"Ya terserah dari ulama-ulama yang ada di provinsi itu, kalau beliau-beliau memang ingin memberikan masukan, bagi kebaikan provinsi, kebaikan daerah maupun kebaikan negara ini ya kami terima di Istana," tambahnya.

Bagi Jokowi, masukan dari ulama sangat penting karena berkaitan langsung dengan persoalan yang dihadapi rakyat. "Jadi kami ini menampung, kemudian membuat kebijakan-kebijakan yang sesuai kebutuhan yang ada di bawah," pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bersama Ulama Jabar Bahas Ekonomi Umat


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler