Sambil Berlari Anak Itu Teriak, "Om, Mama Dibunuh Papa..."

Selasa, 12 Mei 2015 – 19:18 WIB
Tersangka Achia saat diamankan usai membunuh istrinya, Selasa (12/5). Foto Dalil Harahap / Batam Pos / JPNN

jpnn.com - BATAM - Tak lama setelah melihat ibunya dibunuh dengan sadis oleh papanya, Jevis, 12, langsung melaporkan perbuatan papanya itu kepada sekuriti perumahan tempat mereka tinggal di Taman Kota, Baloi, Lubukbaja, Batam, Kepri, Selasa (12/5) pagi. 

"Om mama dibunuh papa," ujar Jevis, 12, anak sulung korban kepada Rio, sekuriti perumahan yang bertugas pagi itu.

BACA JUGA: Terbakar Api Cemburu, Suami Tega Gorok Leher Istri Hingga Nyaris Putus

Informasi tersebut pun langsung mengegerkan warga sekitar. Hitungan detik rumah korban di Blok A nomor 5 itu pun langsung penuh sesak oleh warga sekitar.

Jevis yang juga berteriak setelah melaporkan kejadian mengenaskan itu, Perwira Brimob Polda Kepri AKP Rudi Prasetio yang tinggal di dekat rumah Ahuan juga turut mendatangi rumah korban.

BACA JUGA: Handy Talkie Diselipkan di Belahan Dada, Satu Getaran untuk Jawaban A

Rudi langsung menerobos masuk ke dalam rumah dan melihat kondisi korban sudah meninggal dan pelaku menderita luka di perut. Kedua korban dan pelaku langsung dilarikan ke rumah sakit Awal Bros Batam.

Kanit Reskrim Polsek Lubukbaja Iptu Wahyudi membenarkan kejadian itu. Pembunuhan dengan tersangka Achia. "Info awal kami terima karena terbakar cemburu. Tapi info terakhir, suaminya ini tak terima istrinya (korban) selalu cemburu," ujar Wahyudi.

BACA JUGA: Cara Jitu Sekuriti Ungkap Kasus Pencurian

Wahyudi juga membenarkan Achia membunuh istrinya saat masih dalam terpengaruh minuman keras. Achia masih di rawat di RS Awalbros. Ia menusuk perutnya sendiri sebagai upaya bunuh diri setelah menggorok istrinya.

Selama di rawat di rumah sakit, Achia senantiasa berontak. Karena berontak polisi memborgolnya. Biarpun diborgol, Achia tetap berontak dan merusak borgol polisi.

Borgol rusak polisi mengganti dengan borgol baru, sampai tiga kali. Gara-gara berontak terus, perut Achia yang terluka mengeluarkan darah lagi.

"Dia dipengaruhi alkohol, makanya sampai sekarang dia sakau," ujar petugas polisi.

Perlu lima polisi untuk menjaga Achia. Tak hanya berontak, Achia pun kerap teriak memanggil anaknya.

Sebelumnya Tomy alias Achia, warga Perumahan Taman Kota Baloi, Blok A3 no 5, Kecamatan Lubukbaja, tega menghabisi istrinya, Ahuan di atas tempat tidur pada Selasa (12/5) sekitar pukul 07.00 WIB.

Korban pun tewas bersimbah darah dan lehernya hampir putus digorok Achia di tempat tidur lantai dua. Setelah membunuh istrinya, ia juga coba bunuh diri dengan cara menusuk perutnya. (eja/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jatah dari Istri Kurang, Oknum PNS 20 Kali Garap Keponakan Sendiri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler