jpnn.com - JPNN.com-- Martinus Sukaman ditemukan tewas di depan salah satu ruko di Jalan Kalisari Permai I, Surabaya, kemarin sore (31/12).
Sebelum terjatuh dan meninggal di lokasi, korban sempat terlihat muntah darah.
BACA JUGA: Batu Runtuh, Pria Ini Tewas di Sumur Sendiri
Willy Djomy, seorang saksi, menuturkan bahwa sebelum kejadian, korban sempat masuk ke kafe miliknya, Frut-O Gelato Cafe.
Korban juga sempat bertanya harga salah satu menu es krim kepada kasir.
BACA JUGA: Tak Bisa Berenang Nekat Mencemplung ke Ciliwung, Bocah SMP Hanyut
"Setelah itu, dia keluar sambil batuk-batuk," kata pria 40 tahun tersebut.
Di luar kafe, Martinus terlihat mondar-mandir di sekitar ruko. Dia memegangi dada.
BACA JUGA: Praktik Tenaga Dalam, Ahmad Malah Tenggelam
Semenit kemudian, dia berjalan ke motor yang diparkir di depan ruko. Nah, saat akan menyalakan motor, korban muntah.
Yang keluar dari mulutnya adalah darah. Beberapa warga dan pegawai langsung mendatangi korban.
"Dia sudah tergolek lemah," ucap Willy.
Petugas satpam ruko lantas mengangkat tubuh korban dari atas motor dan direbahkan ke tanah.
Darah mengalir dari hidung dan mulut korban. Ketika polisi dan ambulans datang, korban diketahui sudah tidak bernyawa.
Jawa Pos sempat melihat rekaman CCTV (closed circuit television) di dalam kafe tersebut.
Martinus terlihat masuk ke kafe sendirian. Saat itu dia memukul-mukul dada sambil berjalan gontai ke arah kasir.
Tangannya terlihat menunjuk satu menu di kasir. Lalu, Martinus terbatuk-batuk dan berlari keluar kafe.
Tim Inafis Polrestabes Surabaya segera melakukan olah TKP. Dugaan sementara, korban tewas karena luka dalam.
"Dugaan saya bukan keracunan. Tapi, kami tunggu hasil visum dan otopsi," ujar Kapolsek Mulyorejo Kompol Bagus Dwi Rusiawan.
Sumber di internal kepolisian menyebutkan, sebelum ditemukan tewas, korban baru makan dua nasi bungkus di rumahnya.
Setelah itu, dia berniat mencari minum di sekitar Jalan Kalisari Permai.
Di lokasi kejadian, Jawa Pos bertemu dengan beberapa keluarga korban. Ibu korban tidak mau berkomentar.
Dia terlihat terpukul melihat jasad anaknya yang bersimbah darah dan tak bernyawa.
Air matanya menetes saat jenazah Martinus diangkut ke ambulans.
Salah seorang kerabat Martinus menyatakan, korban tidak memiliki riwayat penyakit dalam.
"Dia tidak pernah mengeluh sakit. Tidak punya riwayat penyakit dalam," ungkapnya di lokasi kejadian.
Kini polisi menunggu hasil visum dan otopsi dari pihak RSUD dr Soetomo.
Beberapa bukti di lokasi seperti rekaman CCTV sedang dipelajari.
"Kami belum bisa berkomentar banyak sebelum hasil visum dan otopsi keluar. Entah itu keracunan atau penyakit dalam. Yang jelas, kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," tegas Kanitreskrim Polsek Mulyorejo AKP Sigit Rindra.
Di bagian lain, Ketua Forum Pers RSUD dr Soetomo dr Urip Murtedjo SpB-KL memperkirakan kematian Martinus disebabkan sakit liver kronis.
Sakit tersebut akhirnya menimbulkan varises di daerah esofagus. "Yang pecah bukan liver, tapi varises," jelasnya.
Lantaran terlalu banyak muntah darah, hal itu mengakibatkan Martinus shock. Kondisi tersebut yang mengakibatkan korban meninggal di tempat.
Urip menjelaskan, mayoritas yang mengalami varises di daerah esofagus tidak terlihat sakit.
Kelainan itu bisa terlihat setelah dilakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG).
Jika ketahuan, salah satu solusinya adalah dengan transplantasi hati. (rid/lyn/c16/fal/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begal Sadis Bertato Tulisan M Paris Tewas Diamuk Warga
Redaktur & Reporter : Natalia