jpnn.com, JAKARTA - Ibunda Brigadir J, Rosti Hutabarat menyebut bahwa almarhum anaknya itu merupakan tulang punggung keluarga.
Hal tersebut diungkap Rosti saat memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan Brigadir J di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Ayah Ungkap Momen Brigadir J Berangkat ke Jakarta, Oh Ternyata
"Menjadi anak panutan di dalam keluarga kami, dan juga tulang punggung yang betul bertanggung jawab buat adik-adiknya," kata Rosti lantas menangis di ruang sidang, Selasa (25/10).
Menurut Rosti, hal itu dilakukan mendiang Brigadir J untuk menunjukkan jati dirinya sebagai laki-laki dari Batak.
BACA JUGA: Bharada Richard Bersimpuh di Kaki Ibunda Brigadir J, Lihat Wajahnya
"Memang kami orang tua masih hidup, tetapi sebagai orang Batak, dia tunjukkan sebagai laki-laki yang tertua di dalam rumah tangga dan keluarga," ujarnya.
Rosti juga bercerita bahwa Brigadir J kerap menyebut Putri Candrawathi selalu memberikan motivasi.
BACA JUGA: Ibunda Brigadir J Menangis di Ruang Sidang, Lalu Ungkap Sebuah Fakta
"Selalu dia bercerita Bu Sambo atau Bu Putri Candrawathi selalu memberikan motivasi agar anak ini makin baik dalam tugasnya dan mencapai cita-cita, dan harapannya, dalam kariernya," ucap Rosti yang terus menangis.
Rosti Hutabarat mengaku tak kuat saat mendengar kabar Brigadir J meninggal di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7).
Di hadapan majelis hakim, tangisannya pecah mengenang kembali kabar kepergian Brigadir J.
"Jadi, atas meninggalnya anak saya ini, sangat berat, bapak, saya rasakan, dengan mata terbuka anak saya dihabisi, anak saya dicabut nyawanya, nyawa itu adalah hak Tuhan, itu secara manusia, bapak," jelasnya.
Rosti dengan suara terisak berkata bahwa semenjak kabar Brigadir J meninggal, dirinya mengisi harinya dengan tangisan.
"Sebagai ibu, saya menangis, menangis terus setiap hari, setiap saat siang, dan malam," tutupnya. (cr3/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama