jpnn.com, SURABAYA - Petugas Satpol PP dan Linmas menertibkan pengamen dan pengemis yang biasa mangkal di traffic light (TL) dan perumahan/perkampungan warga di Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
"Kami setiap hari melakukan operasi itu, terutama di traffic light dan perkampungan yang biasa dijadikan tempat mangkal pengamen dan pengemis. Setiap hari ada sepuluh regu, mereka mobile melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pengemis atau pengamen di beberapa titik TL," kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto.
BACA JUGA: SS Terancam Tua dan Mati di Penjara
Eddy menyebutkan, di Kota Surabaya ada sepuluh kawasan yang menjadi perhatian Satpol PP Kota Surabaya. Di antaranya, ada di kawasan TL Wonokromo, Jagir, Nginden, Panjang Jiwo hingga ke arah TL Rungkut Wonorejo (Stikom).
"Di Surabaya itu, ada 240 TL. Tetapi yang kami ketahui, tempat yang biasa dijadikan tempat mangkal pengamen dan pengemis itu ada di 46 titik TL," kata Eddy.
BACA JUGA: Pencuri Uang Rp 8 Juta di RS Harapan Kita Ditangkap, Pelakunya Tak Disangka, Astaga
Dari hasil penelusuran timnya, Eddy menyatakan, ternyata pengamen dan pengemis yang selama ini meresahkan masyarakat itu, terkoordinir dan berkumpul di satu titik temu.
Titik temu itu ada di kawasan Jalan Merr, Gunung Anyar, kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Surabaya.
BACA JUGA: Perampok yang Paling Dicari Ditangkap, Dikenal Sadis, Ternyata Asal Palembang
"Di situ (Merr, Gunung Anyar) kami juga siagakan tim, setiap pukul 05.00 WIB. Tujuannya untuk mengantisipasi drop-dropan pengamen dan pengemis," ujar Eddy.
Tidak menutup kemungkinan, Eddy menyebutkan, ada kawasan lain di Surabaya yang dijadikan titik kumpul para pengamen dan pengemis.
Mengantisipasi hal tersebut, Satpol PP dan Linmas juga disiagakan di kawasan Karang Pilang, Bundaran Waru, dan wilayah strategis lainnya.
"Alhamdulillah, dengan adanya patroli itu jumlah pengamen dan pengemis yang didrop sudah berkurang. Tapi, tidak menutup kemungkinan kami temukan di lokasi lain. Makannya, dari arah Karang Pilang dan Sidoarjo juga kami jaga, di Waru juga kami jaga, meskipun di Waru itu kemungkinan kecil, karena kawasan tersebut cukup ramai, tetapi tetap dijaga," katanya.
Agar pengawasan lebih maksimal, Eddy mengatakan, pengawasan bukan hanya di TL saja, akan tetapi, juga difokuskan pada kawasan pemukiman penduduk seperti area perumahan dan perkampungan.
Supaya kerja dari Tim Fasum lebih mudah, dia juga menggerakkan Satpol PP serta Linmas yang ada di bawah kendali operasi (BKO) di 31 kecamatan se-Surabaya.
"Ada dua shift, yaitu pada pukul 07.00 sampai 12.00 WIB. Yang kedua pukul 12.00 WIB sampai 07.00 WIB. Untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 kami efektifkan personel, 250 BKO kecamatan kami kerahkan untuk membantu yang patroli di TL jika membutuhkan bantuan. Mereka mobile," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti