jpnn.com, JAKARTA - Seno, bocah umur sepuluh tahun sontak kaget mendengar pabrik petasan tempat ibunya Sani bekerja meledak, Kamis (26/10) kemarin.
Saat itu, Seno yang siswa kelas enam tengah mengikuti kegiatan belajar.
BACA JUGA: Kemnaker Kirim Tim Pengawas ke Pabrik Kembang Api Kosambi
"Pas lagi sekolah sekitar pukul 10.00, ibu-ibu pada ngomong ada kebakaran di pabrik petasan. Saat itu, saya langsung buru-buru pulang," kata Seno di Posko Antemortem korban kebakaran PT Panca Buana Cahaya Sukses di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (27/10).
Mendengar itu, Seno langsung memilih pulang ke rumahnya. Dia bergegas mengganti pakaian sekolahnya dan meluncur ke pabrik tempat ibunya bekerja di Kompleks Pergudangan 99, Jalan Salembaran Jaya, Kabupaten Tangerang.
BACA JUGA: Begini Kondisi 46 Korban Hidup dari Ledakan Pabrik Petasan
"Dari rumah ke tempat ibu bekerja tidak jauh. Kelihatan asap dari rumah," kata Seno menahan isak tangis.
Seno lalu beranjak menuju pabrik dengan perasaan gundah gulana. Saat tiba di lokasi, dia menjumpai ayahnya Joko yang lebih dulu berada di sana. Dia melihat wajah sang ayah murung bercampur sedih.
BACA JUGA: Begini Kondisi 46 Korban Hidup Pabrik Petasan
"Saya tanya bapak, 'ibu bagaimana, pak?'," tanya Seno kepada sang ayah kala itu. "Ibu, masih dicari polisi. Soalnya engga boleh masuk," jawab sang ayah.
Saat ini, Seno dan ayahnya Joko berada di RS Polri. Keduanya mencari sosok wanita yang mereka cintai itu. Pasalnya, hingga kini, belum ada kejelasan dari pihak mana pun terkait kabar ibu Seno.
"Penginnya ibu selamat," harap Seno menitikkan air matanya. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Harapkan Keluarga Terdekat Korban yang Klaim Jenazah
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga