Sambut Dr HC Baru untuk Bu Mega, PDIP Luncurkan Megawati Fellowship

Selasa, 03 Oktober 2023 – 19:00 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Badan Penelitian Pusat PDIP saat meluncurkan Megawati Fellowship Program di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (3/10). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTAPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan melalui Badan Penelitian Pusat PDIP secara resmi meluncurkan Megawati Fellowship Program. Peluncuran ini bertepatan dengan momen Ketua Umum PDIP Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri menerima gelar doktor honoris causa dari Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR), Selangor, Malaysia. 

Megawati Fellowship Program memberikan kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswa yang tengah menempuh program S2 atau S3 untuk mendapat beasiswa penelitian berlandasakan pada pemikiran Bung Karno, Megawati Soekarnoputri, dan PDIP.

BACA JUGA: Rencana Kaesang Temui Bu Mega Tak Mulus, Pakar Curiga PDIP Kesal soal Ini

Adapun, bagi mahasiswa program S2, disiapkan dana Rp 75 Juta untuk melakukan penelitian tersebut. 

Bagi mahasiswa S3 disiapkan dana Rp 100 juta - Rp 200 juta, tergantung dari kedalaman serta materi penelitian yang dilakukan.

BACA JUGA: Bertemu Megawati di Malaysia, Ibu Simpatisan PDIP Ini Menangis

"Maka pada momentum yang tepat, kami meluncurkan Megawati Fellowship Program yang bisa diikuti oleh para putra putri bangsa termasuk juga oleh rekan-rekan pers," kata Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (3/10).

Hasto didampingi Badan Penelitian Pusat PDIP Alexander Sonny Keraf, serta perwakilan sayap PDIP, seperti Banteng Muda Indonesia (BMI), Red Me dan Taruna Merah Putih (TMP) mengatakan bahwa Megawati Fellowship merupakan tindak lanjut tentang pentingnya riset dan inovasi bagi kemajuan bangsa.

BACA JUGA: Megawati Terima Gelar Doktor HC dari UTAR, Malaysia, Prananda Prabowo: PDIP Bangga dan Berterima Kasih

Dia menegaskan PDIP sangat menaruh perhatian dalam dunia riset dan inovasi. Menurut Hasto, partai harus berlandaskan pada teori-teori politik, membangun bangsa, kebijakan publik, dan bagaimana kekuasan dari dan untuk rakyat betul-betul dijabarkan.

Dia menambahkan parpol juga harus berlandaskan teori tentang kepemimpinan, trasformasi organisasi, sistem hukum, sistem demokrasi hingga pemilu. "Semuanya melandasi pergerakan PDIP yang bersekutu dengan ilmu pengetahuan," kata Hasto.

Politikus asal Yogyakarta itu mengatakan PDIP terus mendorong seluruh kader partai untuk menempatkan penguasaan ilmu pengetahuan riset dan inovasi sebagai agenda terpenting di dalam kemajuan Indonesia raya. Hal ini juga senafas dengan hasil Rakernas IV PDIP bahwa membangun pangan memerlukan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi sebagai landasannya. 

"Selain itu merancang pola pembangunan semesta dan berencana yang juga menjadi platform panjang dari PDIP termasuk perjuangan dari Pak Ganjar Pranowo yang menempatkan SDM," ungkap Hasto.

Menurut Hasto, hal-hal yang bisa didalami para mahasiswa yang mengikuti Megawati Fellowship, antara lain, membedah bagaimana strategi komunikasi politik Bung Karno dalam upaya pembebasan Irian Barat. Selain itu, komunikasi yang dilakukan di era Bung Karno saat pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Yogyakarta.

Kemudian, bisa juga penelitian tentang bagaimana mengelola superfood, kekayaan yang ada di laut-laut, untuk mencegah stunting dan memenuhi gizi bagi anak-anak. "Itu semua menjadi materi yang sangat menarik bagi penelitian," papar Hasto.

Oleh karena itu, lanjut Hasto, PDIP memelopori kebijakan-kebijakan pemerintahan negara, termasuk pula kebijakan partai, harus didasarkan pada hasil-hasil riset. (mcr8/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler