jpnn.com, BERAU - Berlibur ke Pulau Derawan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dijamin semakin menyenangkan.
Sebab, sampah yang selama ini menjadi salah satu masalah mulai teratasi.
BACA JUGA: Berau Promosi Pariwisata via Lomba Memancing
Pemerintah Kabupaten Berau memanfaatkan anggaran dana kampung (ADK) untuk mengangkut sampah dari Pulau derawan ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Tanjung Batu.
Kepala Bidang Kebersihan, Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Limbah B3, Dinas Lingkungan dan Kebersihan (DLHK) Berau, Junaidi mengatakan, pengangkutan sampah itu merupakan kerja sama antara pemkab dengan pemerintah kampung.
BACA JUGA: Manjakan Wisatawan, Pemkab Berau Buat Dive Site Resmi
Dia menjelaskan, pihaknya sudah berdiskusi dengan kepala kampung yang menghasilkan keputusan mengangkut sampah.
“Sekarang pengangkutan dari Pulau Derawan ke Tanjung Batu sudah rutin dilakukan. Seminggu tiga kali dilakukan pengangkutan,” kata Junaidi, Kamis (5/7).
BACA JUGA: 8 Objek Wisata Berau Cantiknya Kebangetan (4/habis)
Selama ini produksi sampah diperkirakan sekitar 800 kilogram setiap hari. Pengelola resor di pulau cantik itu pun menjerit.
Pemkab bukannya tidak pernah mengambil langkah untuk mengatasi masalah sampah itu.
Sebelumnya juga telah dibangun lokasi pembakaran sampah di sana.
Namun, hingga saat ini belum digunakan mengingat potensi pencemaran udara yang akan terjadi.
Junaidi menambahkan, DLHK akan memprogramkan bantuan pengelolaan sampah dalam APBD Perubahan.
Nantinya pengangkutan sampah juga akan dilakukan di Pulau Maratua.
Ke depan DLHK akan menyediakan tempat pembuangan akhir di Tanjung Batu untuk menampung sampah di Derawan dan Maratua.
Di sisi lain, Wakil Bupati Berau Agus Tantomo tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan destinasi wisata.
Agus bahkan mengeluarkan ancaman bahwa wisatawan tidak akan datang lagi ke Berau jika masyarakat masih membuang sampah sembarangan.
Beberapa langkah pun dilakukan. Salah satunya mengajak kelompok anak-anak untuk peduli terhadap kebersihan.
Dia tidak sungkan mengajak anak-anak yang tergabung dalam Kelompok Anak Pencinta Pantai (Kappan) untuk membersihkan sampah.
Agus juga memberikan imbalan kepada anak-anak yang turut serta membersihkan sampah di destinasi wisata.
“Ini sebagai motivasi. Anak anak saja bersemangat untuk membersihkan pantai, bagaimana lagi dengan warga dan wisatawan yang datang lainnya,” kata Agus.
Selain itu, pemkab juga memasang papan pengumumna di berbagai sudut agar masyarakat dan wisatawan tidak membuang sampah sembarangan.
Para pemilik pondok wisata dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) pun secara berkala membersihkan pantai.
Cukup? Belum. Setiap rumah diberikan tas plastik berukuran besar yang khusus menyimpan sampah. Sampah kemudian diangkut oleh petugas khusus. (hms/asa)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 8 Objek Wisata Berau Cantiknya Kebangetan (3)
Redaktur & Reporter : Ragil