jpnn.com, JAKARTA - Sampel luka pada tubuh jenazah Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat dibawa ke laboratorium patologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Jenazah Brigadir J telah diautopsi ulang di RSUD Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi pada Rabu (27/7).
BACA JUGA: Terungkap! Brigadir J Sempat Lakukan Ini Sebelum Tewas Ditembak
Nantinya, tim forensik dari Persatuan Kedokteran Forensik Indonesia (PDFI) bakal melakukan pemeriksaan kembali sampel luka pada tubuh korban Brigadir J itu.
Adapun pemeriksaan tubuh mayat dengan jalan pembedahan Brigadir J membutuhkan waktu 2-4 pekan.
BACA JUGA: Johnson Panjaitan: Pemakaman Brigadir J Secara Kedinasan Menghapus Aib
Hasilnya pemeriksaan baru dapat diketahui dalam 4-8 pekan ke depan.
"(Sampel luka Brigadir J, red) Diperiksa tim dokter forensik PDFI di lab patologi, RSCM," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Kamis (28/7).
BACA JUGA: Kejutan dari Anam, Ungkap soal Brigadir J & Istri Ferdy Sambo di Duren Tiga
Proses ekshumasi atau pembongkaran makam Brigadir Yoshua alias Brigadir J dilakukan oleh tim di pemakaman, Sungai Bahar, Muarojambi pada Rabu (27/7).
Pembongkaran makam dilakukan untuk melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.
Pihak keluarga mendesak agar jenazah Brigadir J diautopsi ulang karena menduga ada luka bekas diduga benda tajam di sekujur tubuh korban.
Menurut keterangan resmi Mabes Polri, Brigadir J tewas karena baku tembak dengan Bharada E pada Jumat (8/7).
Insiden berdarah itu terjadi di rumah Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. (cr3/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama