BOGOR-- Sebanyak 1,5 juta remaja di Indonesia tidak dapat melanjutkan pendidikan atau putus sekolahHal tersebut disebabkan karena masalah ekonomi
BACA JUGA: Sampoerna-ExxonMobil Bangun Sekolah Berstandar Internasional
Managing Director Putera Sampoerna Foundation, Nenny Soemawinata menyebutkan, 54 persen dari 1,5 juta remaja tersebut terpaksa berhenti sekolah karena tidak memiliki biaya"Sedangkan 9,8 persen tidak melanjutkan sekolah karena bekerja atau membantu orang tua mencari nafkah," ungkap Nenny di dalam acara peluncuran Sampoerna Academy Bogor Campus, Kamis (21/7).
Nenny mengungkapkan, data tersebut didapat berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional
BACA JUGA: Seribu Sarjana Ditantang Berperan di Desa
Dari data itu, lanjut dia, artinya rata-rata masyarakat Indonesia hanya mengecap pendidikan sampai tingkat awal Sekolah Menengah Pertama (SMP)Melihat kondisi ini, lanjut Nenny, pihaknya tentunya sangat ingin membantu pemerintah untuk menekan angka anak-anak remaja di Indonesia yang putus sekolah
BACA JUGA: SG Bagikan Beasiswa ke 150 Mahasiswa
Akan tetapi, hal tersebut tidak mungkin dilakukan pihak Putera Sampoerna Foundation sendiri, melainkan harus ada pihak donor yang ikut bekerjasama dengan program ini."Untuk SMA, Sampoerna Academy hanya menyediakan kuota beasiswa lebih kurang 200 orangMungkin saja ada kenaikan, tetapi itu tergantung perusahaan pendonor juga," imbuhnya.
Bahkan untuk siswa Sampoerna Academy yang ingin melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, akan diberikan kredit pinjaman yang bisa dicicil pada saat siswa tersebut sudah bekerja
"Misalnya, siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi akan diberikan pinjaman sehingga bisa menyelesaikan sampai sarjanaBegitu lulus, akan diberikan tenggat waktu 6 bulan untuk mencari pekerjaan sembari dibantu oleh Sampoerna FoundationKetika sudah bekerja, maka kredit pinjaman itu bisa dibayarkan dengan cara dicicil selama 14 tahunJadi tidak terlalu membebani," jelasnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunung Lokon Berulah, Ribuan Siswa Tak Bisa Sekolah
Redaktur : Tim Redaksi