jpnn.com, SURABAYA - PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), bersama masyarakat dan puluhan aktivis lingkungan yang berasal dari 20 organisasi lingkungan hidup, berkolaborasi untuk membangun kesadaran bersama dalam mengatasi masalah sampah puntung rokok di Surabaya.
Stakeholder Relation and CSR Facilities Manager Sampoerna Indra Refipal menuturkan, isu sampah tiap tahun selalu ada dan terus bertambah.
BACA JUGA: Tekanan LSM Asing Rugikan Petani Tembakau di Indonesia
Dampak dari sampah itu merugikan banyak pihak, termasuk di antaranya biota laut dan lingkungan lainnya.
"Berdasarkan banyak kajian tentang sampah, puntung rokok teridentifikasi sebagai bagian di dalamnya," kata Indra di sela-sela Anti-Littering Community Day #SayaAjaBisa #PuntungItuSampah di House of Sampoerna Surabaya, Jumat (18/5).
BACA JUGA: Tak ada Kenaikan Cukai Rokok pada 2019, Sampoerna Apresiasi Langkah Pemerintah
Secara global, katanya, penanganan sampah mendapat perhatian dari semua pihak. Semua ini sebagai wujud dan tanggung jawab Sampoerna dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Ada sisi edukasi, serta menyiapkan tempat sampah yang bisa mengubah perilaku masyarakat," ucapnya.
BACA JUGA: Kuasai Pasar Indonesia, Sampoerna Agresif Genjot Ekspor
Indra juga menjelaskan, pihaknya tentu tidak bisa bekerja sendirian. Karena itu harus bergandengan tangan agar gerakan bersama dalam menangani persoalan sampah bisa memberikan hasil maksimal.
Pertemuan dengan komunitas di Surabaya memberikan harapan tentang inisiatif baru yang bisa dilakukan di masyarakat. Termasuk edukasi serta mengubah kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah puntung rokok secara sembarangan.
"Ada juga gerakan sosial perokok dewasa untuk membuang puntung rokok pada tempatnya," jelasnya.
Sampoerna berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif sampah yang dihasilkan dari pasca-konsumen, termasuk masalah puntung rokok.
Pihaknya pun meluncurkan kampanye #SayaAjaBisa dan #PuntungItuSampah untuk mengedukasi perokok dewasa serta mendorong mereka untuk membuang puntung rokok di tempat yang tepat.
Sampoerna juga turut membagikan asbak portable khusus untuk perokok dewasa supaya mereka bisa menyimpan sampah puntung tersebut jika tidak menemukan tempat yang tepat.
Agnesia Wulandow, Koordinator Sea Soldier Surabaya menuturkan, untuk membangun kesadaran dalam penanganan sampah memang butuh kerja dari berbagai pihak.
Penanganan sampah tentu tidak hanya mengandalkan dari pemerintah saja. Sehingga ada kesadaran yang terbangun secara masif di tingkat masyarakat.
“Harus ada gerakan yang memulai serta mengedukasi di masyarakat. Sehingga sejak dini mereka sudah bisa memahami bahaya sampah,” ujar Agnesia.
Sampah puntung rokok sampai saat ini menjadi persoalan yang belum terpecahkan. Bahkan, sampah ini mudah dijumpai di sepanjang pantai serta laut yang ada di Indonesia, termasuk juga sungai-sungai yang membentang di sepanjang kawasan Kota Surabaya.
Untuk menciptakan kebiasaan bagi masyarakat, harus ada yang menegur ketika seseorang membuang puntung rokok sembarangan.
"Termasuk di tempat wisata disediakan tempat sampah dan puntung rokok," ujarnya.
“Kampanye tentang kesadaran untuk membuang puntung rokok di tempat sampah harus dilakukan secara intens. Sehingga ada kesadaran baru yang bisa terbangun di masyarakat,” imbuh Mega Olivia, Aktivis Peduli Sungai Surabaya.
Pihaknya siap untuk memberikan kampanye kesadaran warga dalam membuang puntung rokok di tempat sampah melalui mural di sepanjang jalanan Kota Surabaya.
Gerakan #SayaAjaBisa dan #PuntungItuSampah sendiri sudah dilakukan di berbagai kota. Sebelum di Kota Surabaya, kegiatan ini juga dilakukan di Bali pada 4 Mei lalu, dan mendapat dukungan dan respon positif dari masyarakat dan pemerintah.
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan mini talkshow serta community networking yang mencari ide serta usulan masyarakat dalam menangani sampah puntung rokok.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ladies, ini 4 Cara untuk Mencegah Kanker Kandung Kemih Selain Berhenti Merokok
Redaktur & Reporter : Yessy