jpnn.com, JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) terus menggencarkan sosialisasi program Pencegahan Akses Pembelian Rokok oleh Anak-Anak (PAPRA).
Kali ini Sampoerna melakukannya secara virtual melalui aplikasi AYO SRC dan kelas online kepada lebih dari 130 ribu toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community.
BACA JUGA: 10 UMKM Binaan Sampoerna Masuk Babak Semifinal
Di dalam aplikasi AYO SRC, para pemilik toko kelontong bisa membaca materi sosialisasi yang dikemas secara menarik dalam bentuk audio visual.
Direktur Sampoerna Elvira Lianita mengatakan, permasalahan perokok anak merupakan tanggung jawab seluruh pihak, termasuk pemangku kepentingan di industri hasil tembakau, salah satunya pabrikan.
BACA JUGA: Sampoerna Terus Mendorong UMKM Masuk Ekosistem Digital
“Pada tahun ini, kami melakukan sosialisasi dengan memanfaatkan teknologi melalui aplikasi AYO SRC untuk menjangkau pemilik SRC di seluruh Indonesia," kata Elvira, Jumat (11/12).
Elvira berharap PAPRA akan makin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap larangan penjualan rokok kepada anak-anak.
Dia juga berharap program itu dilakukan dan didukung oleh semua pihak secara berkesinambungan, melalui peran pemerintah, swasta, masyarakat, pendidik, dan orang tua.
Roni, pemilik toko kelontong SRC Jabal Tari di Jakarta, menilai sosialisasi tersebut tetap efektif dan mengena.
"Materi yang disampaikan secara virtual sangat menarik dan mudah dimengerti," ujar Roni.
Sementara itu, Yedi, pemilik toko kelontong SRC Rizki Astapati di Bogor, menilai sosialisasi tersebut secara konsisten mengingatkannya untuk tidak menjual produk tembakau kepada anak-anak berusia di bawah 18 tahun.
"Saya setuju anak-anak di bawah 18 tahun tidak boleh memiliki akses terhadap rokok," ujar Yedi. (jos/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Ragil