jpnn.com, JAKARTA - Samuel Hutabarat mengungkap kejadian pada 5 Januari 2022 saat anaknya, Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J hendak kembali ke Jakarta.
Brigadir J akan kembali ke ibu kota setelah pulang kampung pada akhir tahun 2021 lalu saat liburan Natal.
BACA JUGA: Penembakan Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo Bukan soal Senior Junior, tetapi
"Dia membeli banyak sekali oleh-oleh khas Jambi untuk bapak dan ibu," ujar Samuel yang kini berumur 57 tahun.
Penuturan Samuel itu dilansir dari tulisan kolumnis kondang Dahlan Iskan berjudul Autopsi Ulang yang tayang pada kolom Disway, di JPNN.com, Minggu (17/7).
BACA JUGA: Dahlan Iskan Menulis Sisi Lain Kematian Brigadir J: Memar di Perut, Sang Ayah Heran
Bapak dan ibu yang dimaksud ayah Brigadir J ialah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan istri, Putri Candrawathi.
Saking banyaknya oleh-oleh yang dibawah, ongkos bagasinya mencapai jutaan.
BACA JUGA: Begini Nasib 3 Polisi yang Membantu Pelarian RHP ke Papua Nugini
"Ongkos bagasinya saja Rp 2 juta," ucap Samuel.
Sebagai petani sawit kecil-kecilan, Samuel sampai kaget dengan nominal ongkos bagasi tersebut.
Samuel bahkan sampai menyarankan kepada anaknya untuk mengirimkan oleh-oleh itu melalui jasa pengiriman agar lebih murah.
Dahlan dalam tulisan itu juga menjelaskan bahwa orang tua Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak hanya tinggal berdua di rumah mereka.
Anak pertama, wanita, bekerja di Jambi, di karantina pertanian.
Yosua adalah anak kedua. Adik wanitanya baru lulus dari Universitas Jambi, jurusan kesehatan masyarakat.
BACA JUGA: Analisis Reza soal Polisi Larang Keluarga Melihat Jenazah Brigadir J, Ada Kata Serbamengerikan
Sementara si bungsu, laki-laki, jadi polisi, Bripda Mahareza Hutabarat.
"Brigadir Yosua setidaknya sudah dua kali bahagia dalam hidupnya: saat diterima sebagai anggota Polri dan saat diterima seleksi menjadi ajudan perwira," tulisan Dahlan.
Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7) lalu.
Kematian anggota Brimob itu dinilai banyak kejanggalan, sehingga Kapolri Jenderal Listyo membentuk tim khusus untuk mengusutnya.
Selain itu, Komnas HAM juga membentuk tim sendiri guna mengurai misteri kematian Brigadir J, sopir pribadi istri Irjen Ferdy Sambo itu. (disway/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam