jpnn.com - MALANG – Pelaku usaha memang harus dituntut untuk lebih kreatif di era MEA (masyarakat ekonomi ASEAN) ini. Targetnya, supaya produk yang dibuat tidak kalah saing dengan produk yang lainnya.
Seperti perajin sandal dan sepatu topeng Malangan di Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, berkreasi mengombinasikan topeng Malangan dalam desain sandal dan sepatu produksinya.
BACA JUGA: Agar Pensiunan dan PNS Dapat Pelayanan Nyaman
Joko Pribadi, pemilik usaha sepatu dan sandal mengatakan, bisnisnya tidak hanya memenuhi kebutuhan pesanan di seluruh Indonesia, tetapi sampai luar negeri. Setiap bulan, dia dapat memproduksi 300 hingga 400 pasang sepatu dan sandal.
“Di era MEA ini, memang dituntut untuk terus kreatif. Targetnya, agar produk semakin dilirik masyarakat sendiri maupun mancanegara. Jika tidak inovatif, ya bisa tergeser,” terang Joko, ditemui di workshop sandal dan sepatunya seperti dilansir Malang Post (Grup JPNN.com), Senin (18/1).
BACA JUGA: Harga Bawang Merah Naik, Ikan Turun
Sementara itu, Syamsul Arifin, ketua Paguyuban Perajin dam Perdagangan Keramik Dinoyo menjelaskan, kini produk cenderamata tengah melejit permintaannya. Pesanan dalam bentuk suvenir, aroma terapi, hiasan dinding, ataupun cup lampu.
Dalam satu bulan, di salah satu sentra keramik di kampung wisata keramik di Dinoyo, Kecamatan Lowokwatu, mampu memproduksi hingga tiga ribu cendera mata.
BACA JUGA: Optimistis, Jabar Jadi Pintu Ekspor Produk Industri
”Kami dituntut untuk terus berinovasi dan berkreasi supaya bisnis terus jalan,” terang Syamsul.
Seperti suvenir, dalam satu bulan, produksi mencapai dua ribu buah. Sedangkan untuk aroma terapi, cup lampu, dan yang lainnya mencapai 1.000 unit.(irr/c1/lia/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... LBH Pajak dan Cukai Segera Laporkan Menkeu ke Penegak Hukum
Redaktur : Tim Redaksi