jpnn.com - jpnn.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno menyapa warga di Mampang, Jakarta Selatan. Warga yang mayoritas mengontrak rumah meminta untuk diadakan rumah murah.
Saat itu Sandiaga tengah menyampaikan visi dan misinya di RT 05 RW 03 Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (17/1). Seorang warga kemudian meminta dibuatkan program rumah.
BACA JUGA: Jelang Coblosan, Anies-Sandi Fokus Jualan Dua Isu Ini
"Pak warga di sini kan banyak yang ngontrak, kalau bisa mau diciptakan rumah murah pak. Biar nggak ngontrak lagi," kata seorang warga.
Menanggapi keluhan warga, Cawagub nomor urut 3 itu mengatakan jika program rumah murah telah direncanakan jauh hari. Program rumah murah yang diusung Sandiaga adalah rumah murah tanpa uang muka (DP).
BACA JUGA: Jeblok di Survei LSI, Anies: Lihat Afiliasi Lembaganya
"Ibu, untuk rumah murah kita sudah punya programnya. Kami punyanya rumah murah tanpa DP," jawabnya.
Rumah murah tanpa DP ini menjadi programnya agar warga memiliki pilihan untuk membeli dan memiliki rumah. Cicilan dari rumah murah tanpa DP ini dikatakan Sandiaga memiliki waktu yang panjang.
BACA JUGA: Anies Geram Usai Mendengar Curhat Warga Soal Pendidikan
"Kita akan ciptakan rumah murah tanpa DP supaya ada opsi bagi warga, ada pilihan yang mau tinggal di rumah murah tanpa DP itu. Dan nanti cicilannya itu panjang sekali bu, bisa 30 sampai 36 tahun," katanya.
"Tapi nanti kalau sudah mengambil rumahnya dibayar ya cicilannya, jangan nanti sudah nyicil nggak dibayar," ujarnya lagi.
Model rumah murah yang akan dibangun Sandiaga adalah rumah vertikal ke atas dan rusunami. Harapannya warga Jakarta dapat memiliki rumah dan tidak lagi mengeluarkan biaya yang besar untuk mengontrak rumah.
"Di sini kita harapkan warga itu nggak ngontrak lagi, nggak bayar kontrakan perbulan yang cukup mahal. Tapi mereka juga bisa ikut cicil dan memiliki rumah. Modelnya harus veritikal ke atas, modelnya kampung deret, rusunami," jelas Sandiaga kepada wartawan.
Sandiaga juga akan mengkaji ulang program tersebut. Hal ini agar warga yang telah mengontrak rumah dalam jangka panjang tidak memiliki masalah di kemudian hari jika berganti gubernur.
"Kita akan kaji ulang kebijakan yang bagus untuk masyarakat untuk memiliki rumah sendiri. Jadi masyarakat kan pingin juga punya rumah murah, jadi program rusunami itu sebetulnya sangat realistis kalau diteruskan. Ini menyangkut biaya hidup yang lebih terjangkau buat mereka," pungkasnya. (prs/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hina Profesi Dosen, Ahok Sama Saja Merendahkan Djarot
Redaktur & Reporter : Adil