Sandiaga Uno Dukung Imigrasi Menindak Tegas Wisatawan Nakal

Minggu, 14 Juli 2024 – 07:01 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Kabupaten Jembrana, Sabtu (13/7/2024). ANTARA/Gembong Ismadi

jpnn.com - JEMBRANA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendukung Imigrasi menindak tegas wisatawan yang nakal.

Dia memberikan apresiasi kepada pihak Imigrasi yang bergerak cepat menindak wisatawan asing yang melanggar peraturan.

BACA JUGA: Maju Pilkada Jabar? Sandiaga Uno Jawab Begini

"Kita harus tegas. Kita sudah memberikan pariwisata yang berkualitas, sehingga wisatawan juga harus menghargai kearifan budaya serta pelestarian adat dan seni di Bali," katanya saat mengunjungi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Kabupaten Jembrana, Sabtu (13/7) petang.

Menurut Sandi, harus disampaikan pesan lugas kepada wisatawan bahwa mereka boleh berwisata, tetapi harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang jika dilanggar maka akan menjalani proses hukum.

BACA JUGA: Pertamina Gelar Meet and Greet dan Parade di Bali, Dihadiri Pembalap MotoGP

"Wisatawan yang datang harus menyesuaikan dengan tujuan mereka datang ke Indonesia. Kalau menyimpang dari tujuan, misalnya bekerja di sini, itu harus ditindak," ungkapnya.

Selain wisatawan yang melanggar peraturan perundang-undangan, dia juga mengingatkan dampak negatif dari over tourism.

BACA JUGA: Lestari Moerdijat MPR Dorong Investasi Pengembangan Produk Pariwisata Berkelanjutan

Dia mencontohkan di Barcelona, Spanyol, yang mana warga setempat menggunakan pistol air ke arah wisatawan karena merasa tidak nyaman.

"Hal seperti itu jangan sampai terjadi di Bali. Karena masyarakat merasa kurang nyaman dengan kehadiran wisatawan kemudian muncul ekses yang kurang baik. Padahal pariwisata merupakan salah satu penggerak perekonomian," katanya.

Untuk menjaga pariwisata berjalan baik, Sandi mengatakan diperlukan keseimbangan antara wisatawan dan kenyamanan masyarakat lokal, termasuk penyebaran destinasi wisata sehingga turis tidak hanya terkonsentrasi pada satu wilayah.

Untuk penyebaran destinasi wisata, dia mengungkapkan tujuan pembangunan tol Probowangi di Provinsi Jawa Timur dan tol Mengwi-Gilimanuk, salah satunya untuk hal tersebut.

"Sehingga wisatawan tidak hanya terkonsentrasi di Bali Selatan, tapi juga ke Bali Barat yang bisa dikoneksikan dengan Banyuwangi," katanya.

Dengan jarak tempuh Mengwi-Gilimanuk 1,5 jam sampai dua jam, dia optimistis wisatawan mancanegara juga akan tertarik untuk berkunjung ke wilayah Bali Barat. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler