JAKARTA - Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) Partai Demokrat yang berlangsung di Sentul International Convention Center (SICC) selama dua hari telah berakhir semalamAcara yang dihadiri oleh 3.500 peserta berlangsung kondusif
BACA JUGA: 10 Rekomendasi Rakornas Demokrat
Wacana Kongres Luar Biasa (KLB) pun tidak terjadi“Di awal Rakornas, saya sudah memperkirakan bahwa ada sesuatu yang sensasional
BACA JUGA: Nasdem Tak Punya Pasar Politik
Wacana KLB yang muncul pun bukan menunjukkan arti sesungguhnya, tetapi ini tontonan harmonisasi, atau KLB arti yang lain, yakni sangat kompak luar biasa,” kata Yunarto kepada INDOPOS (JPNN Group), semalam (24/7)Menurut Yunarto, kebutuhan di dalam Rakornas ditunjukkan oleh internal PD dengan adanya target konsolidasi dan pemantapan
BACA JUGA: SBY Tak Hadir, Artis Jadi Buruan Peserta
“Kebutuhan utama Rakornas adalah memperlihatkan terjadinya harmonisasiAndaikan muncul KLB itu adalah permainan pihak yang bermain di air keruhBahkan, saya pribadi mendukung terjadinya suasana kondusif iniYakni menunjukkan bahwa Nazaruddin tidak bisa menyetir perpolitikan di Demokrat,” terangnyaNamun demikian, Yunarto mengingatkan bahwa keberadaan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum tidak bisa dibilang aman dari sisi hukumPasalnya, Nazaruddin dipastikan akan terus bernyanyi untuk menyerang Anas“Pertarungan sesungguhnya yang terjadi adalah politik belakang panggungMeski kondusif saat Rakornas, tetapi di belakang dan sesudah acara itu, posisi Anas belum tentu aman,” cetusnya
Lalu, apakah KLB ini memang sengaja dimunculkan oleh internal Demokrat sendiri? “Sangat tidak mungkin itu sengaja dimunculkanKarena wacana itu terlalu riskan dan counter attack-nya justru akan mematikan Demokrat,” tandasnya
Lebih lanjut Yunarto juga mengimbau agar DPP dan Dewan Kehormatan Demokrat bisa mengambil tindakan cepat untuk memecat Nazar dari keanggotaan partai“Sesudah Rakornas, Demokrat harus segera pecat Nazaruddin,” imbuhnya
Sementara itu, terkait adanya wacana pergantian posisi bendahara umum yang ditinggalkan oleh Nazaruddin, muncul adanya informasi bahwa posisi tersebut akan diisi oleh pengusaha Sandiaga Uno.
Bagi Yunarto, pengusaha muda itu adalah orang yang tepat“Saya kira itu wacana tepatTetapi hal itu juga harus dibarengi oleh perbaikan sistem keuangan di internal Demokrat agar lebih transparan,” tambahnya(dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembekalan SBY Hanya 45 Menit
Redaktur : Tim Redaksi