Sang Pejuang, 70 Tahun Sisa Proyektil Masih Bersarang di Dada

Jumat, 11 November 2016 – 00:07 WIB
AA Rachman yang kini harus duduk di kursi roda. Dia datang ke tempat upacara Hari Pahlawan diantarkan sang anak, Letnan Satu (Lettu) AS Monaco WD, yang bertugas di Bekangdam II Sriwijaya. Foto: ALFERY IBROHIM/SUMATERA EKSPRES

jpnn.com - UPACARA peringatan Hari Pahlawan berlangsung khidmat di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumsel, kemarin.

DIAN CAHYANI  -  Palembang

BACA JUGA: Koarmabar Tangkap Kapal Pembawa Barang Ilegal

Setelahnya, para veteran diajak beramah tamah di ruang rapat parameswara, Pemkot Palembang. Sekaligus mendapat santunan dari Pemkot Palembang

Para veteran menggunakan seragam khasnya, berikut atribut dan topi, memenuhi ruangan.  

BACA JUGA: Nusron Wahid Bereaksi Begini saat Ditanya Tewasnya 54 TKI

Ada yang datang dengan naik angkot, diantar kekuarga, menggunakan kursi roda, tongkat, alat bantu pendengaran, kacamata. Ada pula yang terbungkuk-bungkuk hingga berjalan dipapah.

Itulah sosok pejuang zaman terdahulu yang sudah membela tanah air. Salah-satunya AA Rachman yang kini harus duduk di kursi roda.

BACA JUGA: Rida K Liamsi Sajikan Sejarah Melayu dalam Novel Megat

Dia datang diantarkan sang anak, Letnan Satu (Lettu) AS Monaco WD, yang bertugas di Bekangdam II Sriwijaya.

Baju Rachman tampak dipenuhi dengan pangkat kebesaran, juga penghargaan yang dikalungkan di lehernya.

Untuk berkomunikasinya dengannya pun sudah agak sulit karena usianya yang sudah senja, 90 tahun.

"Merdeka, merdeka," ujar Lettu (Purn) AA Rachman. Suara pria kelahiran OKU, 17 Mei 1929 tersebut tak lagi keras.

Kepada Sumatera Ekspres (Jawa POs Group), dia bertutur pernah ditembak penjajah.

Dirinya pun menunjukkan bekas peluru yang pernah bersarang di dadanya sebelah kiri.

Dia ingin bercerita banyak, tapi kesehatannya tidak memungkinkan lagi. Kisah AA Rachman pun dituturkan melalui anaknya.

Menurut Lettu AS Monaco, ayahnya pernah terlibat peperangan lima hari lima malam di Palembang.

Dirinya pun sangat bangga kepada sang ayah. Rachman yang mempunyai 10 orang anak, 19 cucu dan 6 cicit itu rupanya pernah pula bertugas di pulau Jawa. Seperti Surabaya, Jawa Tengah, Bandung dan Jakarta

"Saat perang, lengan kiri ayah saya ditembaki penjajah di pelabuhan Boom Baru," ungkap Monaco.

Sampai saat ini pun masih tersisa proyektil peluru di dekat jantungnya. Tidak bisa diangkat lagi, khawatir bakal membahayakan.

"Sudah 70 tahun ayah memendam bekas proyektil peluru," sambungnya.

Dengan adanya bekas peluru itulah membuat sang ayah tak bisa lagi meluruskan tangannya. "Sesekali ayah juga sering mengeluh kesakitan," lanjut Monaco.

Rachman yang ditunjuk sebagai ketua Korps Cacat Veteran (KCV) RI Sumsel, sejak tiga bulan terakhir harus duduk di kursi roda. Kondisi fisiknya terus melemah.

“Tapi ayah juga masih suka makan durian, karena hobi dari dulu," tutur Monaco, sambil merapikan seragam ayahnya.

Terpisah, Ketua Pelaksana Ramah Tamah, Plt Kadinsos Palembang Kadirman, mengatakan ada 405 legiun veteran yang diberikan santunan.  "200 di antaranya merupakan janda veteran," imbuhnya.

Pemberian santunan tersebut sebagai wujud kepedulian dan pengakuan kehormatan kepada para pejuang.

Hasim Husein, ketua DPC LVRI Kota Palembang mengungkapkan, melalui momemtum ini bisa mengingat perjuangan pahlawan di masa lalu dan meneruskan nilai perjuangan di masa sekarang dan yang akan datang.

Dia menyebut para legiun veteran mendapatkan dana veteran dan tunjangan Rp1,5 juta untuk yang tak lagi mempunyai pekerjaan. Sedangkan legiun veteran yang masih bekerja, hanya 50 persen dari Rp1,5 juta.  

"Selama ini, veteran juga diberikan keringanan untuk pengurusan PBB, IMB dan biaya transportasi," sambungnya.

Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda, yang memberikan bantuan secara simbolis. mengingatkan perjuangan untuk kesatuan dan kemerdekaan Indonesia bukan hadiah dari siapapun melainkan hadiah para pejuang.

"Sangat dalam bentuk cinta tanah air dan pantang menyerah harus menjadi sumber inspirasi bagi seluruh pihak," imbaunya.

Sebelumnya, saat upacara hari Pahlawan di BKB, Walikota Palembang, H Harnojoyo menegaskan semuanya masyarakat Palembang harus senantiasa mengisi kemerdekaan dengan sesuatu yang bermanfaat dan mengenang jasa para pahlawan yang sudah membela tanah air sehingga Merdeka.

"Kita imbau kepada masyarakat Palembang untuk terus mengisi kemerdekaan dan pembangunan kota Palembang," imbuhnya. (*/air/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... KKP Percepat Penanganan Kasus Kapal Pelaku Illegal Fishing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler