jpnn.com, FILIPINA - Teguran PBB kepada Rodrigo Duterte terkait penanganan narkoba yang mengindahkan hak asasi manusia, ternyata dianggap angin lalu saja oleh Presiden Filipina itu.
"Jika Anda menghancurkan negara saya dengan mendistribusikan sabu senilai 5,1 miliar peso ... saya akan membunuh Anda," ancam Duterte mengutip Al Jazeera.
BACA JUGA: Duterte Larang Siswa ke Sekolah: Jika tak Ada yang Lulus, Biarlah
Seruan tegas itu diungkapkannya dalam laporan hasil penyitaan narkoba bernilai 5,1 miliar peso (setara USD 1,4 miliar).
Pengungkapan kasus narkoba tersebut merupakan salah satu penyitaan terbesar Filipina dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA: PBB Kritik Pemberantasan Narkoba Penuh Darah ala Rodrigo Duterte
Duterte mengatakan bahwa penyitaan narkoba, bukti bahwa Filipina menjadi pusat pengiriman obat-obatan terlarang.
Duterte memang tidak memberi ampun bagi pengedar narkoba. Perang melawan narkoba sudah menjadi landasan kepemimpinannya sejak berkuasa pada 2016.
BACA JUGA: Jet Tempur Tiongkok Pancing Militer India, Perang Hampir Meletus
PBB pada Kamis, 4 Juni, mengatakan dalam sebuah laporan bahwa puluhan ribu orang mungkin telah tewas, karena polisi dan hasutan melakukan kekerasan oleh para pejabat tinggi.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) menuduh polisi Filipina melakukan eksekusi.
Polisi membantah tuduhan itu, dan mengatakan bahwa mereka bertindak membela diri ketika para tersangka menolak ditangkap.
Duterte dituduh telah melakukan pembantaian dalam perang narkoba, yang telah menewaskan ribuan orang. (mg8/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha