jpnn.com, JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sangat responsif dalam menjawab kritik publik terkait kinerja Korps Bhayangkara dalam pengungkapan kasus tewasnya Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Misalnya, kata dia, saat banyak pihak menyorot kejanggalan kasus tewasnya Brigadir J karena baru diumumkan tiga hari setelah insiden berdarah, Jenderal Listyo merespons dengan membuat tim khusus (timsus).
BACA JUGA: Kabar Terbaru Kasus Brigadir J, Mahfud MD Mendapat Informasi dari Intelijen, Begini
"Kemudian, kapolri responsif, dia lalu bentuk timsus," ujar Mahfud MD ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (3/8).
Selanjutnya, kata Mahfud, Jenderal Listyo juga meresponsif dalam menjawab kritik publik terkait independensi penyidik kepolisian dalam pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J.
BACA JUGA: Kalau Brigadir J Ditembak Pasti Bajunya Bolong, di Mana Pakaian Itu? 4 HP Juga Hilang
Jenderal Listyo pun segera menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatan Kadiv Propam Polri, Karopaminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan, Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi Susianto.
"Pokoknya ada tiga, itu dia dinonaktifkankan, sudah responsif Kapolri," lanjut pria kelahiran Sampang, Madura, itu.
BACA JUGA: Profil Ahmad Taufan Damanik, Siantar Man yang Pastikan Panggil Istri Ferdy Sambo
Berikutnya, kata mantan Menhan RI itu, Jenderal Listyo juga responsif dalam menjawab keraguan publik tentang autopsi jenazah Brigadir J.
Eks Kabareskrim itu, kata Mahfud, mengizinkan untuk mengautopsi ulang jenazah Brigadir J di Jambi pada Rabu (27/7).
Terakhir, kata dia, Jenderal Listyo juga menjawab pihak yang keberatan kasus tewasnya Brigadir J diusut Polda Metro Jaya karena ada irisan jabatan dan struktural.
Eks Kapolda Banten itu, kata Mahfud, menarik penyidikan kasus tewasnya pengawal Irjen Ferdy Sambo itu ke Bareskrim Polri.
"Jadi menurut saya, Kapolri ini sudah melakukan langkah-langkah yang terbuka. Tinggal nanti pada akhirnya kita kawal semua," ujarnya.
Brigadir J sebelumnya disebut polisi tewas dalam sebuah insiden baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Jakarta Selatan, Jumat (8/7).
Brigadir J tewas di tempat dalam baku tembak karena terkena beberapa peluru.
Klaim kepolisian, kasus baku tembak bermula dari dugaan pelecehan seksual oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo.
Namun, polisi masih menyelidiki kasus tewasnya Brigadir J secara mendalam. Polisi menggelar uji balistik, olah TKP, hingga autopsi ulang jenazah Brigadir J. (ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Aristo Setiawan