Santri Jangan Dijadikan Ayam Aduan

Rabu, 02 Juli 2014 – 16:43 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf meminta kicauan Fahri Hamzah jangan dibesar-besarkan. Ia minta para santri kembali pada identitasnya sebagai orang  moderat.

"Saya juga berharap, tidak ada pihak yang ngompori para santri supaya situasi menjelang pilpres lebih kondusif. Jagalah suasana bulan puasa agar lebih soft," kata Slamet Effendy Yusuf, pada wartawan di Jakarta, Rabu (2/7).

BACA JUGA: Pengacara Anggoro Tuding Majelis Jiplak Tuntutan Jaksa

Slamet menyesalkan sikap berlebihan dalam memberikan dukungan maupun yang menolak capres tertentu. "Saya kira ini merugikan internal kehidupan para santri maupun kiai. Karenanya saya minta santri jangan mau dijadikan ayam aduan," ujarnya.

Slamet menduga, ada pihak yang mau meninabobokan santri untuk kepentingannya, ada juga yang ingin meneguk keuntungan dari dunia pesantren.

BACA JUGA: Elektabilitas Prabowo Naik Bukan karena Kampanye Hitam

"1 Muharam sudah hari besar, Tahun Baru Islam. Apa masih kurang besar tanggal itu dihargai sebagai hari libur nasional?," tanya mantan Ketua Umum PP GP Ansor itu.

Selain itu, apakah kalau 1 Muharam dijadikan Hari Santri, akan bisa lebih menghargai santri? "Saya kira tidak, wong sudah jadi Tahun Baru Islam kok malah mau disempitkan lagi," tambahnya.

BACA JUGA: Tegaskan Keluarga Megawati Solid Dukung Jokowi

Menurut Slamet, orang NU diajarkan mendahulukan kepentingan lebih besar dari kepentingan khusus atau eksklusif."Bantu santri agar tumbuh berkembang melalui visi belajar mengajar yang zamani," sarannya.

Cara lainnya adalah dengan memberi anggaran untuk pesantren di APBN atau APBD serta mengapresiasi para alumninya.

"Jadi tolong akhiri keriuhan yang pada akhirnya tidak membawa manfaat apa-apa buat santri khususnya, umat Islam, maupun bangsa Indonesia pada umumnya. Sekali lagi, saya pesankan, santri jangan mau diadu domba," pinta Slamet Effendy Yusuf. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyelenggaraan Sail Raja Ampat Diundur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler