jpnn.com, WONOSOBO - Gelak tawa kembali mewarnai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pondok Pesantren Al Asy’ariyah Kalibeber, Wonosobo, Jateng.
Usai shalat Tarawih, seperti biasa Jokowi mengajukan kuis. Gelat tawa muncul, saat Jokowi minta santri memperagakan jurus pencak silat, namun salah dengar malah menghafal pencak silat.
BACA JUGA: ICW: Presiden Harus Reformasi Tubuh Kejaksaan
Jokowi hadir di Pondok Pesantren Al Asy’ariyah Kalibeber, Wonosobo, Jateng sekitar pukul 18.45 WIB disambut ribuan santri dan warga. Setelah itu, langsung mengikuti Saalat Tarawih berjamaah.
Usai salat Tarawih, seperti biasa Jokowi memberikan sambutan sekaligus menggelar kuis. Kemudian dilanjutkan menuliskan huruf “Ba” permulaan lafal Bismillah pada Alquran Akbar.
BACA JUGA: Ribuan Warga Banyumas Terima Sertifikat Tanah dari Presiden
Dalam sambutanya, Jokowi menyampaikan tentang keberagaman Indonesia yang terdiri dari 714 Suku, memiliki 34 provinsi, memiliki 516 kota, serta terdiri dari bebeberapa agama.
Menurut Jokowi hal tersebut sebagai takdir dari Allah untuk Indonesia. Tiap daerah juga memiliki bahasa yang berbeda.
BACA JUGA: Jokowi: Selain Belajar, Pelajar Harus Beribadah dan Olahraga
“Kita ada Agama Islam, Hindu, Buddha, serta beberapa agama lain, semua itu takdir untuk Indonesia,”ungkap Jokowi.
Seperti biasa, usai sambutan Jokowi mengajukan kuis. Beberapa santri bersemangat untuk menjawab. Mereka berebut tunjuk jari dan maju.
“Sebentar, ini banyak yang semangat, saya pilih satu yang itu,” ucap Jokowi sambil menunjuk satu santri.
Setelah itu, Santri yang dipilih disuruh memperkenalkan diri. Santri pertama yang maju bernama Ulul Azmi, asal Tegal.
“Coba kalau bahasa Tegal apa kabar apa?,”tanya Jokowi.
“Kepriwe kabare..,”jawab Ulul Azmi disambut gelak tawa.
Jokowi kemudian mengulang sambutanya, bahwa di Indonesia terdapat 714 suku yang tersebar di nusantara.
“Sekarang tolong sebutkan tujuh suku saja yang ada di Indonesia,” tanya Jokowi.
Santri bernama Ulul Azmi kemudian menjawab. Awalnya dia lancar menjawab. Namun sampai nama suku keempat jawabannya mulai bingung.
“Suku Dayak, Suku Jawa, Suku Sunda, Sukuuu, Sukuuu,” kata Azmi, disambut tawa oleh Presiden dan warga yang hadir.
Jokowi kemudian memancing dengan beberapa kunci, diantaranya menyebutkan suku yang pandai melaut, suku di Papua yang pandai mengukir, suku di sebelah timur Surabaya.
“Suku yang suka berlayar, Bugis. Yang di dekat Surabaya, Suku Madura, Suku Betawi,” jawa Azmi.
“Sudah sudah, tujuh ya, silahkan nanti saya beri sepeda diambil, “kata Jokowi.
Setelah mengajukan satu pertanyaan, Jokowi kemudian kembali meminta satu santri untuk maju.
“Tadi saya sebutkan, kita memiliki 714 suku, memiliki 34 provinsi, memiliki 516 kota. Pertanyaanya bukan itu. Siapa santri di sini yang bisa pencak silat,” tanya Presiden.
Dengan pertanyaan tersebut, puluhan santri tunjuk jari untuk maju. Jokowi kemudian menunjuk satu santri paling bersemangat.
Santri tersebut kemudian diminta memperkenalkan diri. Santri kedua ini bernama Taufiq Umar berasal dari Kabupaten Pemalang.
“Benar ini bisa, pencak silat? Saya sangat senang para santri di sini bisa pencak silat, ini budaya Indonesia pencak silat,” kata Jokowi.
Jokowi kemudian meminta santri tersebut memperagakan Pencak Silat.
“Ayo silahkan bisa berapa jurus pencak silat, dua puluh jurus bisa?,” tanya Jokowi.
Taufiq pun langsung menimpali Jokowi.
“Saya bisa lima,” kata Taufiq.
Jokowi kemudian mempersilakan Taufiq memperagakan jurus Pencak Silat. Namun ternyata Santri kelas SMA ini malah salah dengar.
Bukannya memperagakan jurus pencak silat. Namun malah mengambil mikrophone.
“Pancasila, satu...,” kata Taufiq.
Buru-buru Jokowi kemudian memotong.
“Bentar, bentar, tadi yang salah saya apa mas Taufiq? Mungkin saya yang salah ucap. Yang benar pencak silat. Bukan Pancasila,” ungkap Jokowi disambut tawa.
Tidak mau kalah, santri yang bersemangat ini tetap bertahan.
“Pencak silat saya bisa,” ungka Taufiq.
“Coba silakan diperagakan, bena- benar bisa tidak,”ungkap Jokowi
Taufiq kemudian bergegas mengambil tempat dan memperagakan pencak silat. Pertama dia memperagakan gerakan kuda-kuda sambil memukul.
“Oke baru satu, silahkan gerakan yang lain, bisa berapa jurus?,” tanya Jokowi lagi.
“Saya cuma bisa satu jurus,” kata Taufiq disambut gelak tawa.
Jokowi pun kemudian memaklumi dan menyilahkan kepada Taufiq untuk mengambil sepeda yang sudah disediakan. (ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Tetapkan 23 Juni 2017 Jadi Hari Cuti Bersama
Redaktur & Reporter : Soetomo