jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Forum Honorer Nonkategeri Dua Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia (FHNK2 PGHRI) Kabupaten Banyuwangi Mohamad Sanur meminta pemerintah tidak mengukur kualitas mereka dari hasil tes PPPK 2021.
Menurut dia terlalu kecil nilainya bila disandingkan dengan masa pengabdian mereka yang panjang.
BACA JUGA: Penegasan 2 Pejabat BKN soal Afirmasi PPPK Guru 2021, Honorer Mungkin Kaget
"Kami kecewa dengan pernyataan dua pejabat Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang mengukur kualitas guru honorer dari hasil tes PPPK guru 2021," kata Sanur kepada JPNN.com, Jumat (17/9).
Dia menegaskan bila guru honorer tidak berkualitas maka tidak banyak siswa yang kini menjabat posisi penting di pemerintahan. Mereka bukan hanya pengangguran.
BACA JUGA: Kondisi Stroke, Bu Imas Tetap Berjuang Tes PPPK Guru 2021, Semoga Mas Nadiem Tersentuh
"Para pejabat yang sekarang duduk di pemerintahan itu hasil didikan guru yang bukan PNS saja, tetapi honorer juga," terangnya.
Dia yakin bila para pejabat itu dites sama seperti guru honorer, akan banyak yang tidak lulus passing grade.
BACA JUGA: Ungkap Masalah saat Tes PPPK Guru 2021, GTKHNK 35+ Sampaikan 3 Tuntutan
Jika mau survei ke negara-negara yang dianggap maju, menurut Sanur murid berkualitas itu bersumber dari kecerdasan hati bukan otak semata.
"Kecerdasan otak tanpa hati enggak ada gunanya. Bagaimana bisa jadi manusia berakhlak," seru Sanur.
Sebelumnya, Plt Kepala BKN Bima Haria Wibisana dan Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian Suharmen menyatakan tidak akan mungkin semua guru honorer diangkat menjadi ASN.
Hanya yang lulus saja bisa diangkat karena pemerintah sudah memberikan kebijakan yang berpihak kepada guru honorer. Yaitu afirmasi dan kesempatan tes tiga kali. (esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad