jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi mengakui bahwa dirinya memang menerima uang Rp 2 miliar dari bekas Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja. Namun, politikus Gerindra itu menegaskan bahwa uang tersebut tidak untuk sogokan.
Sanusi mengatakan, dirinya berniat maju pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun depan. Anak buah Prabowo Subianto di Gerindra itu lantas menyampaikan niatnya ke Ariesman.
BACA JUGA: Wahai Para Dokter Tolong Simak Penyataan Kapolri Ini
Menurut Sanusi, niatnya maju di Pilkada DKI juga diketahui anak buah Ariesman, Trinanda Prihantoro. "Pak Ariesman sampaikan kesanggupan untuk membantu saya secara materi," kata Sanusi saat menjadi saksi pada persidangan atas Ariesman di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (18/7).
Sanusi mengakui, pada waktu bersamaan ada jeda pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) reklamasi pantai utara Jakarta di DPRD DKI. Namun, lagi-lagi Bang Uci -sapaan Sanusi- membantah uang dari Ariesman itu untuk memulusan pembahasan raperda.
BACA JUGA: Ini Instruksi Terbaru Jenderal Tito soal Kasus Vaksin Palsu
Selain itu Sanusi juga mengaki pernah bertemu Ariesman di kantor PT Agung Sedayu Group di Harco Mangga Dua. Saat itu, ada bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan.
Kata Sanusi, ketika dirinya hendak pulang ada yang melontarkan suara untuk mendukung pencalonannya. "Saya lupa yang ngomong Ariesman atau Aguan, menyatakan "nanti gua bantu soal balon’,” katanya.
BACA JUGA: Soal Vaksin Palsu, Jokowi: Ini Perlu Kehati-hatian
Selanjutnya pada pertemuan di sebuah kafe disepakati tentang pemberian uang dari Ariesman akan disampaikan melalui Trinanda. Sanusi pun kala itu menyatakan bahwa nanti yang mengurus adalah stafnya, Gerry. "Karena saya sibuk," katanya.
Dari pengakuan Sanusi, Rp 1 miliar atau pemberian pertama sudah diterima oleh Gerry lewat Trinanda pada Senin, akhir Maret 2016 di kantor APL di Jakarta Barat. Setelah menerima duit, Gerry menelepon Bang Uci.
Keduanya lantas bertemu di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di dekat rumah Sanusi. "Lalu Gerry mengikuti mobil saya sampai di rumah," kata dia.
Sedangkan pemberian kedua dilakukan Kamis, atau tiga hari setelah yang pertama. Menurut Sanusi, saat itu Gerry mengaku habis dari kantor Ariesman dan bertemu Trinanda.
Usai menerima Rp 1 miliar, Gerry menelepon Bang Uci. Karena Bang Uci tengah berada di Cakung, Jakarta Timur, mereka pun berkencan untuk bertemu di FX Mall, Senayan. "Keluar dari FX saya langsung ditangkap KPK," tegas Bang Uci.
Dia menyebut total uang yang diterimanya Rp 2 miliar. Duit Rp 1 miliar yang diterimanya tahap pertama sudah digunakan sebagian untuk operasional.
Sedangkan yang kedua masih utuh dan disimpan di kantor Bang Uci. Namun, uang itu sudah disita penyidik KPK. "Uang sudah diambil KPK dari kantor saya," tegasnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selain Vaksin Palsu, Menkes Juga Harus Beresin Limbah RS
Redaktur : Tim Redaksi