jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Auri Jaya memberi saran untuk Presiden Joko Widodo dalam memilih menterinya di Kabinet Kerja jilid II. Menurut Auri, pria yang akrab disapa Jokowi itu harus memilih menteri yang mampu mengimplementasikan visi-misi pemerintahan, memberikan ruang bagi milenial, mereformasi lembaga penegakan hukum dan yang mau bekerja, tidak sekadar tampil di media sosial.
"Jokowi harus pandai memilih pembantunya agar bisa mengeksekusi Nawacita yang diinginkan. Sejauh mana menterinya itu mampu mengeksekusi visi-misi Jokowi," kata Auri dalam diskusi bertajuk Yang Bertahan dan Yang Terbuang di Kantor Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro di Jakarta Pusat, Jumat (11/10).
BACA JUGA: Inilah Terobosan Ketum SMSI Auri Jaya
Sejauh ini, menurut Direktur Utama JPNN.com ini, Basuki Hadimuljono, Sri Mulyani dan Moeldoko merupakan menteri-menteri Jokowi yang layak dipilih kembali di periode ke depan. Di samping itu, kata Auri, Rudiantara hampir tidak mungkin lagi dipilih sebagai menteri, ditandai dengan berpamitannya dia beberapa waktu lalu.
"Kemudian era lima tahun ke depan, Jokowi harus mampu buktikan janji sehingga tidak ada lagi gambaran yang muncul seperti Pinokio. Itu kan ada karena kekecewaan sehingga muncul," kata dia.
BACA JUGA: 8 Nama Dianggap Pantas Kembali jadi Menteri, Pak Budi dan Bu Rini Diragukan
Auri juga menginginkan kursi Jaksa Agung diisi oleh profesional, bukan dari partai politik. Menurut Auri, jabatan Jaksa Agung apabila diisi oleh orang-orang partai politik, maka akan berimbas pada stabilitas politik dalam negeri juga. "Penegak hukum bukan jatah parpol," tegas Auri.
Auri juga mengharapkan Presiden Jokowi tidak terjebak dengan hasil pencitraan media sosial dalam memilih menteri. Calon menteri, kata Auri, harus mengerti substansi masalah, kebutuhan rakyat dan mampu memberikan solusi dengan secepat-cepatnya.
"Banyak lainnya ada konten-konten di medsos seolah ini bagus tapi kebijakan tak menyentuh ke bawah. Nelayan menganggap tak kenal dengan Menteri Kelautannya. Semua bilang itu menteri medsos," jelas Auri.
Di samping itu, Auri juga menginginkan Jokowi memberikan ruang setidaknya dua kursi menteri kepada anak muda. Hal itu untuk mendorong regenerasi dalam kepemimpinan dalam negeri. Auri melihat banyak negara-negara maju yang sudah memberikan ruang kepada anak-anak muda sebagai menteri.
"Malaysia itu ada dua menteri di bawah 40 tahun, salah satunya Menpora mereka. Saya kira waktunya kita seperti itu karena hampir banyak negara memberikan kesempatan kepada anak muda," jelas Auri. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga