jpnn.com, JAKARTA - Pengamat isu strategis nasional Imron Cotan mengingatkan pihak-pihak yang mungkin ingin coba-coba meniru tindakan Taliban di Afghanistan, untuk dipraktikkan di Indonesia.
Dia mengingatkan bahwa pemberontakan yang bersifat ekstrem dari golongan apa pun tidak akan sukses di Indonesia.
BACA JUGA: Sindiran PD Kubu AHY ini Telak Banget Untuk Kubu KLB Deli Serdang
“Sejarah sudah membuktikan, pemberontakan ekstrem berbasis kiri dan kanan tidak pernah sukses di Indonesia," ujar Imron.
Dia menyatakan pandangannya pada seminar bertajuk 'Dampak Berkuasanya Kembali Taliban Bagi Keamanan Indonesia' yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Unity in Diversity, Jumat (10/9).
BACA JUGA: Makanan Sumbang 44 Persen Total Sampah di Indonesia
Imron menyatakan pandangannya merespons kekhawatiran bangkitnya gerakan-gerakan ekstrem yang dipicu oleh kemenangan Taliban di Afghanistan.
Imron mengatakan terdapat pandangan segelintir kelompok yang menilai bahwa kemenangan Taliban seolah menunjukkan kebangkitan kekuatan Islam di dunia.
BACA JUGA: Tanaman ini Kerap Ditanam di Pekarangan, Manfaatnya Banyak Banget!
Kebangkitan tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan gejolak di Indonesia yang mengancam keamanan nasional.
Menepis kekhawatiran tersebut, mantan Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Tiongkok ini menekankan bahwa Indonesia merupakan negara yang moderat.
Indonesia akan selalu mengambil jalan tengah dan menghindari perilaku-perilaku ekstrem.
“Kita selalu ada di tengah dan selalu disinggahi oleh orang-orang ketika mereka ingin menjangkau wilayah lain. Kita biasa menerima perubahan yang datang dari semua penjuru,” ucapnya.
Dia juga menegaskan apabila ada yang ingin meniru tindakan Taliban di Indonesia, maka hal tersebut tidak akan berhasil.
“Tinggalkan euforia kemenangan Taliban. Apa pun yang bersifat ekstrem tidak akan menang di Indonesia,” ucapnya.
Imron juga mengatakan berkuasanya Taliban di Afghanistan tidak akan mendatangkan ancaman bagi Indonesia dari luar negeri.
Menurut Imron, Taliban saat ini sedang disibukkan oleh isu-isu domestik, terutama untuk mewujudkan janji Taliban yang ingin membentuk pemerintahan inklusif.
Imron berpandangan janji tersebut menunjukkan Taliban yang saat ini menguasai Afghanistan berbeda dengan Taliban pada 20 tahun yang lalu.
“Ini adalah tantangan bagi Taliban yang baru,” pungkas Imron.(Antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Ken Girsang